Spesies Baru Katak Labu Ditemukan, Bisa Berpendar dan Sangat Beracun

By Utomo Priyambodo, Jumat, 30 April 2021 | 18:22 WIB
Katak labu. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Genus Brachycephalus umumnya dikenal sebagai katak labu. Genus ini terdiri atas kakak-katak kecil beracun yang hidup di serasah daun hutan dan paling aktif pada siang hari. Mereka endemik di Hutan Atlantik di sepanjang pantai Brasil.

Sebuah laporan penelitian baru terkait genus katak ini terbit di jurnal PLOS One pada 28 April 2021. Menurut laporan yang berjudul "Hidden by the name: A new fluorescent pumpkin toadlet from the Brachycephalus ephippium group (Anura: Brachycephalidae)" itu, sebagian besar spesies Brachycephalus dapat dilihat di dataran rendah atau daerah pegunungan yang terbatas. Beberapa dari mereka hanya menempati area yang lebih kecil yang luasnya tak lebih 100 hektare.

Selama satu dekade terakhir, para peneliti telah meneliti lebih dalam tentang diversifikasi dan biogeografi katak labu. Mereka menemukan adanya peningkatan jumlah spesies pada katak-katak kecil itu.

Mereka menemukan lebih dari 15 spesies Brachycephalus. Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 36 spesies katak labu yang dideskripsikan.

Baca Juga: Terakhir Ditemukan 1993, Katak Ini Sempat Dikira Sudah Punah