"Ini adalah pemakaman yang sangat menarik karena menggabungkan beberapa periode paling awal dalam sejarah Mesir dengan era penting lainnya, masa Hyksos," kata Salima Ikram, seorang Egyptologist di American University di Kairo yang tidak terlibat dalam penggalian tersebut baru-baru ini, seperti dilansir Reuters.
“[Para ilmuwan] bekerja untuk memahami bagaimana orang-orang Mesir dan Hyksos hidup bersama dan sejauh mana Hyksos mengambil tradisi Mesir,” ujarnya lagi
Para arkeolog menemukan makam-makam kuno itu di situs arkeologi Koum el-Khulgan di Kegubernuran Ad-Daqahliyah Mesir, sekitar 93 mil di timur laut Kairo, lapor Associated Press (AP). Selain menemukan ratusan makam kuno itu, para arkeolog juga menemukan benda-benda lain di situs arkeologi tersebut. Benda-benda kuno yang ditemukan antara lain kompor dan oven, fondasi bangunan bata kuno, tembikar, jimat scarab yang melambangkan pembaruan dan kelahiran kembali, serta perhiasan.
Baca Juga: Situs Kuburan Adipati Jing dari Qi dan Ratusan Kuda yang Dikurbankan
Seperti yang dijelaskan arkeolog Ayman Ashmawi dalam pernyataannya yang dikutip Smithsonian Magazine, 68 kuburan predinastik berbentuk oval itu tampaknya terkait dengan peradaban Buto di Mesir Hilir. Mayoritas individu dalam makam-makam ini dikuburkan dalam posisi jongkok dengan kepala mengarah ke barat.
Di antara jenazah-jenazah tersebut ada seorang bayi yang dikuburkan di dalam sebuah guci —praktik penguburan yang relatif umum yang masih terus membingungkan para peneliti. Tim juga menemukan bayi kedua yang dikuburkan di dalam guci di bagian pemakaman Hyksos.
"Anda mungkin pergi ke hal praktis dan mengatakan bahwa tubuh-tubuh (bayi) itu sangat rapuh, [mungkin] mereka merasa perlu untuk melindunginya dari lingkungan, meskipun sudah mati," ujar arkeolog Yoav Arbel, yang merupakan bagian dari tim yang mempelajari pemakaman kuno serupa yang ditemukan di kota Jaffa, Israel, dilansir Live Science.