Ribuan Bangunan Misterius terkait Pemujaan Ternak Ditemukan di Saudi

By Utomo Priyambodo, Senin, 3 Mei 2021 | 18:30 WIB
Lebih dari 1.000 mustatil ditemukan di Arab Saudi. (AAKSA and Royal Commission for AlUla, courtesy Antiquity)

Mereka menemukan bahwa struktur-struktur bangunan itu berisi banyak tulang dan tanduk sapi serta sisa-sisa dari domba, kambing, dan kijang. Sisa-sisa ini ditemukan di tengah sebuah ruangan —yang dibangun dengan dinding batu— di samping batu besar yang berdiri tegak.

Temuan terbaru ini membuat tim percaya bahwa hewan-hewan itu adalah "persembahan" dari orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan ritual yang terkait dengan pemujaan ternak. Para peneliti juga meyakini bahwa kultus ini mungkin telah didedikasikan untuk dewa atau kekuatan supernatural yang terkait dengan ternak.

Yang menarik, para arkeolog juga menemukan seni cadas di daerah tersebut dari periode waktu yang sama. Seni cadas ini juga turut mendukung gagasan bahwa mustatil digunakan sebagai bagian dari pemujaan ternak. Seni cadas itu menunjukkan "pemandangan menggembala ternak dan berburu," tulis tim peneliti tersebut.

Baca Juga: Sisa Reruntuhan Salah Satu Masjid Tertua di Dunia Ditemukan di Israel

 

Struktur-struktur mustatil ini begitu besar dan menonjol di lanskap sehingga fungsi ritual tampaknya mungkin terjadi, kata para peneliti. Selain itu, panjang dinding tidak lebih tinggi dari 0,5 meter, yang berarti struktur tersebut tidak dapat berfungsi sebagai kandang hewan, kata mereka.

Penemuan sejumlah tulang dan tanduk sapi di dalam mustatil-mustatil ini menambah bukti bahwa lingkungan di wilayah tersebut lebih basah sekitar 7.000 tahun yang lalu daripada saat ini. "Lingkungan pasti jauh lebih lembap selama periode ini, kami mengetahuinya dari data paleoklimatologi yang dikumpulkan dari seluruh Semenanjung Arab," papar Kennedy.

"Hewan ternak membutuhkan banyak air untuk bertahan hidup. Jadi dengan menemukan tanduk sapi yang terawat baik dan luar biasa ini di dalam mustatil-mustatil tersebut, kami mulai mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang seperti apa Neolitik Akhir di bagian Jazirah Arab ini," jelasnya.

Masih banyak lagi misteri terkait mustatil-mustatil ini yang masih harus dipecahkan. Misalnya, mengapa beberapa mustatil dibangun di lereng gunung berapi?

"Kami tidak begitu yakin mengapa mereka dibangun di atas gunung berapi," kata Hugh Thomas, direktur proyek dalam riset ini. "Mungkin, dengan menempatkan beberapa struktur ini pada fitur lanskap yang menonjol seperti gunung berapi, mereka mungkin telah digunakan sebagai penanda lanskap atau mungkin penanda teritorial yang menunjukkan area penggembalaan pastoral untuk kelompok tertentu," ucap Thomas.

"Yang sangat menarik adalah beberapa mustatil sangat terlihat, sementara yang lain hampir tersembunyi. Tampaknya hampir tidak ada konsistensi dalam penempatannya, yang sangat tidak biasa," pungkas Thomas.