NASA Bikin Peta Endapan Es di Mars, Jadi Pedoman Pencarian Sumber Air

By Utomo Priyambodo, Kamis, 6 Mei 2021 | 21:22 WIB
Kawah Korolev di Mars yang berisi endapan es. (ESA/Björn Schreiner 2018/FU Berlin)

Nationalgeographic.co.id—Tim ilmuwan antariksa gabungan telah membuat peta baru yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber air terbaik di Mars. Upaya ini dilakukan sebab air dianggap sebagai sumber daya penting untuk mendukung kegiatan eksplorasi Planet Merah itu di masa depan.

Para ilmuwan yakin Mars mengandung banyak air. Namun, mencari persediaan air terbaik di Mars dari Bumi tidaklah mudah.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengidentifikasi tempat-tempat terbaik untuk persediaan air semacam itu di Mars. Sebagian besar sumber air di Planet Merah itu ada dalam bentuk endapan es karena suhu yang sangat dingin di sana.

Sebuah studi baru pada 2021 ini mendeskripsikan dan memberikan pemetaan rinci untuk area-area di Mars yang paling mungkin mengandung air es. Laporan hasil studi tersebut muncul telah terbit di jurnal Nature Astronomy pada Februari 2021.

Studi ini merupakan bagian dari proyek yang disebut Pemetaan Air Es Bawah Permukaan atau Subsurface Water Ice Mapping (SWIM). NASA mengatakan proyek SWIM ini menggabungkan 20 tahun data yang dikumpulkan oleh beberapa badan penjelajah Mars. Para peneliti di Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, memimpin penelitian ini dengan dukungan dari Jet Propulsion Laboratory NASA di California.

Gareth Morgan adalah ilmuwan di Planetary Science Institute yang membantu memimpin penelitian ini. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir VOA, "Tujuan SWIM adalah menyediakan peta potensi endapan es yang terkubur untuk mendukung pemilihan lokasi pendaratan manusia."

Baca Juga: Pemandangan Indah di Planet Mars: Kawah Beku hingga Gunung Api Raksasa

Kawah Jezero, kawah beku lainnya yang ada di Mars. (NASA)

Dia menambahkan bahwa es Mars adalah sumber daya penting yang dapat digunakan untuk banyak hal, termasuk menyediakan air minum bagi manusia, menanam tanaman untuk menghasilkan makanan, dan menghasilkan bahan bakar metana dan udara untuk bernapas.

“Tapi yang terpenting adalah menyediakan bahan bakar untuk perjalanan pulang ke Bumi,” ucap Morgan.

Sebelumnya, para peneliti juga telah bereksperimen dengan metode yang dapat menggunakan es air di Mars untuk menghasilkan bahan bakar serta oksigen.

Richard Davis, Assistant Director for Science and Exploration NASA, telah memimpin upaya untuk menemukan sumber daya di Mars sebagai persiapan untuk mengirim manusia ke Planet Merah itu. Dia mengatakan upaya mengidentifikasi sumber air di Mars ini juga dapat membantu pencarian kehidupan, yang kemungkinan akan ditemukan di dekat air. Menurutnya, upaya yang perlu dilakukan selanjutnya oleh para penjelajah manusia di Mars adalah memeriksa kondisi di bawah permukaan Planet Merah itu dan mencari tanda-tanda kehidupan mikroba di sana.

NASA mengatakan sebagian besar ilmuwan dan insinyur percaya bahwa es bawah permukaan yang paling terjangkau ada di bawah area kutub Mars di belahan bumi utara. Peta baru berpusat di area ini—di selatan kutub itu dan di utara ekuator-- karena mereka memiliki kondisi yang lebih menguntungkan bagi manusia. Pendaratan pesawat luar angkasa juga diyakini akan lebih mudah dilakukan di sana.

Baca Juga: Terdeteksi di Mars: Reaksi Kimia yang Menghadirkan Misteri Baru

Peta tersebut mengidentifikasi dua area spesifik di Mars di mana es di bawah permukaan kemungkinan dapat ditemukan. Yang pertama terletak di antara dataran di daerah yang dikenal sebagai Arcadia Planitia. Ilmuwan yakin daerah itu terbentuk oleh aliran vulkanik purba. Yang kedua adalah area dataran rendah yang dipenuhi gletser di daerah yang disebut Deuteronilus Mensae.

Studi tersebut mengidentifikasi area-area itu dengan menggunakan lima metode berbeda yang memeriksa kumpulan data dari para robot penjelajah Mars sebelumnya. Robot-robot penjelajah tersebut antara lain Mars Odyssey NASA, Mars Reconnaissance Orbiter, dan Mars Global Surveyor.

Ilustrasi astronaut melakukan penggalian di bawah tanah permukaan Mars. (NASA)

Proses pembuatan peta tersebut tidak dirancang untuk mengukur es air secara langsung, ujar Gareth Morgan menjelaskan. Sebaliknya, ini dimaksudkan untuk memprediksi kemungkinan pasokan es berdasarkan kondisi yang diamati.

Dia mengatakan hal-hal seperti hidrogen tingkat tinggi dan kecepatan gelombang radar yang tinggi dapat menunjukkan adanya es. Ilmuwan juga dapat melihat laju perubahan suhu di suatu permukaan.

NASA mengatakan pihaknya berencana menggunakan penelitian baru ini untuk mempersiapkan diskusi dengan para ahli ternama guna memeriksa kemungkinan area pendaratan manusia di Mars. NASA juga baru-baru ini mengumumkan telah menandatangani perjanjian dengan mitra internasional untuk mengembangkan misi pemetaan robotik Mars di masa depan untuk mencari air-es. Kemitraan tersebut mencakup badan antariksa Italia, Kanada, dan Jepang.

Upaya pemetaan tambahan pada tahun 2020-an "dapat membantu memungkinkan misi manusia ke Mars sedini tahun 2030-an," kata NASA. Untuk saat ini, pejabat NASA berencana untuk terus mencari tempat-tempat terbaik di Mars untuk mengirim para astronaut sehingga mereka akan memiliki sumber air-es lokal yang cukup untuk mendukung aktivitas mereka.