Tempat-Tempat Wisata Arkeologi yang Menampilkan Temuan Mumi Mesir Kuno

By Utomo Priyambodo, Jumat, 7 Mei 2021 | 20:54 WIB
Mumi Tutankhamun. (Griffith Institute, University of Oxford/Colorized by Dynamichrome)

Nationalgeographic.co.id—Pada tahun ini pemerintah Mesir secara jor-joran mengumumkan banyak penemuan mumi dan benda-benda arkeologi lainnya untuk menarik minat para wisatawan mancanegara berkunjung ke negeri mereka. Belum lama ini mereka juga mengadakan parade mumi, yakni mengarak 22 mumi dengan mobil di jalanan Kairo, ibu kota Mesir.

Pandemi virus corona telah memukul telak industri pariwisata di Mesir. Bahkan, sektor pariwisata mereka telah kehilangan 1 miliar dolar AS per bulan atau sekitar Rp14,3 triliun per bulannya akibat kondisi pagebluk ini.

Upaya penggalian arkeologi yang berbuah pada penemuan banyak mumi dalam beberapa bulan terakhir ini mereka lakukan demi menarik kembali minat pariwisata di negeri mereka. Mumi-mumi itu kini banyak disimpan di sejumlah museum di Mesir dan dipamerkan.

Para wisatawan yang datang ke Mesir dapat melihat langsung mumi-mumi tersebut. Ke mana sebaiknya para wisatawan datang jika ingin melihat mumi Mesir kuno? Berikut ini adalah tempat-tempat wisata di Mesir yang menampung dan memamerkan keberadaan mumi-mumi tersebut, seperti dikutip dari The National.

1. Museum Peradaban Mesir Nasional (National Egyptian Museum of Civilisation/NMEC)

National Egyptian Museum of Civilisation (NEMC). (AFP)

Baca Juga: Pertama Kalinya di Dunia, Mumi Mesir Ditemukan dalam Kondisi Hamil

Museum ini adalah rumah baru bagi 22 mumi yang menjadi bintang dalam acara parade firaun. NMEC telah membuka pintunya untuk pengunjung sejak 4 April 2021. Adapun Galeri Mumi Kerajaan di museum tersebut dibuka pada 18 April 2021.

NMEC adalah museum pertama yang didedikasikan untuk keseluruhan peradaban Mesir. Dirancang oleh arsitek Mesir El Ghazzali Kosseiba, NMEC menampilkan peradaban Mesir dari zaman prasejarah hingga saat ini, dengan pameran permanen intinya yang didedikasikan untuk pencapaian peradaban Mesir.

Museum ini menampilkan delapan galeri tematik. Galeri-galeri tersebut adalah Royal Mummies Gallery, Dawn of Civilisation Gallery, Nile Gallery, Cairo Capital Museum, Writing Gallery, State and Society Gallery, Material Culture Gallery, damn Beliefs and Thinking Gallery.

 

2. Museum Agung Mesir (Grand Egyptian Museum/GEM)

Mesir akan meresmikan Museum Agung Mesir (GEM) di dekat piramida Giza dalam beberapa bulan mendatang. Museum ini mungkin akan menampung mumi firaun paling terkenal, Tutankhamun.

Terletak hanya dua kilometer dari Piramida Giza, GEM akan menjadi kompleks museum arkeologi terbesar di dunia dan rumah bagi lebih dari 100.000 artefak. Untuk pertama kalinya, seluruh koleksi harta karun Raja Tut akan dipamerkan, bersama dengan artefak-artefak lain dari zaman prasejarah, melalui ribuan tahun peradaban firaun Mesir dan periode Yunani dan Romawi kuno dalam sejarah Mesir.

Wilayah Mesir terbuka untuk pariwisata dan pemerintah sekarang mengeluarkan visa. Para wisatawan dari 46 negara dapat dengan cepat memperoleh eVisa mereka untuk memasuki wilayah Mesir.

Para pelancong harus memastikan bahwa mereka telah memenuhi semua persyaratan eVisa Mesir sebelum melanjutkan upaya permohonan eVisa tersebut. Asosiasi Transportasi Udara Internasional telah menyatakan bahwa setiap orang yang tiba di perbatasan Mesir harus memiliki formulir pernyataan kesehatan yang telah diisi dan ditandatangani. Formulir ini akan diberikan kepada setiap pengunjung pada saat kedatangan untuk dilengkapi dan diserahkan ke imigrasi.

Grand Egyptian Museum (GEM) di Giza, Mesir. (AFP)

Baca Juga: Penemuan Mumi Lumpur Langka dari Mesir Kuno Kejutkan Para Arkeolog

 

Sebagian besar pelancong yang datang ke Mesir harus memiliki sertifikat tes PCR negatif untuk memenuhi protokol kesehatan selama pandemi, yang diambil maksimal 72 jam sebelum keberangkatan penerbangan mereka.

Pengecualian diberikan kepada para wisatawan yang bepergian dari bandara Jepang, Tiongkok, Thailand, Amerika Utara, Amerika Selatan, Kanada, ditambah London Heathrow, Paris, dan Frankfurt. Mereka diizinkan untuk memberikan sertifikat PCR yang diperoleh hingga 96 jam sebelum keberangkatan penerbangan, karena waktu perjalanan dan waktu transit yang lama.

Para wisatawan mancanegara harus menunjukkan salinan kertas fisik dari hasil tes PCR. Salinan digital tidak akan diterima. Adapun anak-anak di bawah usia enam tahun dibebaskan dari persyaratan pengujian PCR.

Mereka yang tiba langsung di bandara Hurghada, Sharm Al Sheikh, dan Marsa Al Alam tanpa keterangan hasil tes PCR yang telah tercetak dalam kertas akan diuji pada saat kedatangan mereka dengan biaya sendiri. Selain harus membawa keterangan hasil tes PCR, para wisatawan yang datang harus menunjukkan bukti asuransi kesehatan pada saat kedatangan.

Baca Juga: 110 Makam Mesir Kuno Ditemukan di Delta Nil, Arkeolog Ungkap Isinya