Rencana NASA Terbaru: Membuat Pos di Bulan Agar Manusia Bisa ke Mars

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 10 Mei 2021 | 17:09 WIB
Ilustrasi Lunar Gateway yang dibangun NASA sebagai batu loncatan penjelajahan ke Mars dari Bulan. (NASA)

Oleh karena itu, Contella menjelaskan, Gateway akan mendukung program Artemis yang akan membawa manusia ke Bulan dalam beberapa waktu dekat ini. Hal ini bisa berfungsi sebagai titik persiapan manusia untuk menjelajahi luar angkasa.

Selain Artemis, pihak Gateway NASA bergandengan dengan banyak badan antariksa mancanegara dan perusahaan swasta, seperti ESA dan SpaceX.

Misalnya, alat pengukur radiasi dan data itu disediakan oleh Internal Dosimeter Array (IDA) yang dibangun ESA dengan Instrumen tambahannya yang juga dibuat oleh Japanese Exploration Space Agency (JAXA). Sumber ilmiah radiasinya akan digabung dari semua badan antariksa, termasuk Canadian Space Agency (CSA).

IDA akan berperan untuk mengeavulasi seberapa baik struktur modul Gateway melindungi bagian dalam kabin untuk bisa dihuni.

"Ini merupakan peluang luar biasa untuk bekerja bersama mitra internasional Gateway untuk mendapatkan jenis data radiasi ini di luar angkasa," kata Lisa Carnell, ilmuwan NASA sekaligus IDA International Partner Project Science Coordinator.

Baca Juga: Pemandangan Menakjubkan Korolev, Kawah Beku di Planet Mars

Seperti halnya Artemis, Gateway rencananya akan menjadi misi yang inklusif dengan berkomitmen menempatkan wanita dan orang kulit berwarna pertama di bulan, ujar Dan Hartman, manajer program Gateway.

Dalam forum wawancara Vice, ia berujar, "Kepemimpinan perempuan di tempat kerja kami itu wajar. Itu lumrah. Kami tinggal memilih yang terbaik dari sekian yang memenuhi kriteria itu (memimpin eksplorasi)."

“Kami dapat membayangkan Gateway jangka panjang ketika kami akan memiliki habitat transportasi potensial yang melekat pada Gateway-- tempat Anda belajar bagaimana hidup dan bekerja untuk jangka waktu yang lama di sekitar Bulan," tambah Lara Kearney, wakil manajer program Gateway di forum yang sama.

"Tempat di mana kita relatif lebih dekat dengan rumah (Bumi), sebelum mengambil perjalanan tiga tahun ke Mars," lanjutnya.

Baca Juga: NASA Memilih SpaceX untuk Program Mengembalikan Astronaut ke Bulan