Ada 50 Miliar Burung Liar di Bumi, tapi Empat Spesies Ini Mendominasi

By Utomo Priyambodo, Kamis, 20 Mei 2021 | 15:00 WIB
Cape May, New Jersey Semenanjung sempit di Cape May ini bertindak sebagai corong burung. Temuan sains terbaru, ada empat spesies burung liar di dunia yang termasuk dalam kelompok berjumlah lebih dari satu miliar individu. (Jay Cassario/Getty Images)

“Salah satu hal yang menarik adalah ibu alam ini sangat menyukai spesies langka. Ini yang oleh beberapa orang disebut sebagai dominasi hiper, yang telah ditemukan pada tumbuhan pohon Amazonia dan kelompok tumbuhan lainnya. Ini tidak terlalu mengejutkan, tetapi bagus untuk memiliki datanya," kata Corey Callaghan dari University of New South Wales di Australia, yang memimpin penelitian ini, seperti dilansir New Scientist.

Riset ini memperkirakan ada sekitar enam burung liar untuk setiap seorang manusia di planet ini. Perkiraan ini adalah estimasi yang pertama sejak para peneliti menemukan sampai pada angka global 200 hingga 400 miliar burung yang tidak terdomestikasi 24 tahun lalu.

Kesenjangan besar antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya bukan karena perubahan jumlah individu burung secara dramatis. Namun, lebih karena adamnya metode yang lebih canggih yang dapat mengambil data untuk lebih banyak spesies.

Baca Juga: Surat Lama Einstein Ditemukan, Isinya Prediksi soal Indra Super Burung

Burung pipit atau burung gereja (Passer domesticus) sangat terkait dengan tempat tinggal manusia, dan dapat hidup di lingkungan perkotaan atau pedesaan. Ia biasanya menghindari hutan yang luas, padang rumput, dan gurun yang jauh dari perkembangan manusia. Ia memakan sebagian besar biji-bijian dan gulma. Predatornya, kucing, elang, dan banyak burung serta mamalia predator lainnya. (Alexey Komarov/Wikimedia Commons)

Dalam penelitian terbaru ini, Callaghan dan rekan-rekannya mengambil data sains warga (citizen science) tentang penampakan burung dari database online eBird untuk membangun model yang memperkirakan jumlah spesies burung liar secara global.

Untuk memastikannya bekerja dengan baik, mereka memeriksa silang hasil pemodelan 724 spesies ini dengan sumber-sumber data lain yang cermat tentang burung-burung yang telah dipelajari dengan baik. Model itu kemudian diekstrapolasi menjadi 9.700 spesies, mencapai median 50 miliar burung liar di seluruh dunia.

Keberadaan sains warga yang mendasari penelitian ini adalah kekuatan dan kelemahannya, kata Richard Gregory dari badan amal Inggris Raya, Royal Society for the Protection of Birds. Menurutnya, eBird memiliki data yang jauh lebih sedikit tentang burung-burung yang di daerah-daerah tropis daripada di daerah-daerah yang bersuhu, katanya.