Odachi terkenal sebagai salah satu senjata pilihan di medan pertempuran selama periode Nanboku-cho, yang berlangsung selama sebagian besar abad ke-14 Masehi.
Selama periode ini, odcahi yang diproduksi tercatat memiliki panjang lebih dari satu meter. Namun, senjata ini tidak disukai, alasan utamanya adalah bahwa itu bukan senjata yang sangat praktis untuk digunakan dalam pertempuran.
Namun, odachi terus digunakan oleh para pejuang dan penggunannya baru punah pada 1615, mengikuti Osaka Natsu no Jin (juga dikenal sebagai Pengepungan Osaka). Di mana Keshogunan Tokugawa menghancurkan klan Toyotomi.
Baca Juga: Sadarkah Kita, Tanaman yang Menjadi Rahasia Awet Muda Samurai Jepang Ini Juga Tumbuh Subur di Trawas
Ada beberapa cara penggunaan odachi di medan perang. Yang paling jelas adalah bahwa mereka hanya digunakan oleh prajurit yang berjalan kaki. Ini ditemukan dalam karya sastra seperti Heike Monogatari dan Taiheiki. Seorang prajurit ini memgang odachi dan menyandangnya di punggung bukan di sisinya. Karena panjangnya yang luar biasa. Namun, hal ini membuat prajurit menariknya dengan cepat.
Atau juga mungkin bila odachi dibawa dengan tangan. Selama periode Muromachi (abad 14-16 M) seorang pejuang yang membawa odachi biasanya memiliki punggawa yang akan membantu menarik senjata untuknya. Ada kemungkinan odachi dipegang oleh prajurit yang bertarung dengan menunggang kuda.
Karena odachi adalah senjata yang rumit untuk digunakan, ia tidak digunakan sebagai senjata dalam pertempuran. Ia bisa digunakan mirip bendera yang digunakan selama pertempuran. Lebih lanjut, ia ditunjukkan untuk mengambil peran yang lebih ritualistik.
Baca Juga: Tomoe Gozen, Samurai Wanita Terkuat yang Setara dengan 100 Prajurit Bersenjata