Setelah 3.000 Tahun, Tasmanian Devil Lahir Lagi di Daratan Australia

By Utomo Priyambodo, Kamis, 27 Mei 2021 | 16:00 WIB
hewan Tasmanian Devil (Nisrina Darnila)

Para konservasionis berharap bahwa upaya selama satu dekade ini akan menyamai keberhasilan di Amerika Serikat pada 1990-an dengan kembalinya serigala di Taman Nasional Yellowstone.

Sarcophilus harrisii, nama ilmiah untuk Tasmanian devil, adalah mamalia karnivora yang dapat hidup hingga 5 tahun di alam liar dan tumbuh hingga sepanjang 20 hingga 31 inci dan berat antara 9 hingga 26 pon. Hewan berkantung yang terancam punah ini memiliki tren populasi yang menurun drastis selama beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Setelah Hilang Selama Setengah Abad, Jenis Marsupial Ini Kembali ke Australia

Mamalia yang terkenal agresif ini memiliki bulu berwarna hitam atau cokelat, dan profil kekar yang membuat mereka salah diidentifikasi oleh banyak orang sebagai bayi beruang. Sebagian besar Tasmanian devil memiliki bercak atau garis putih di dada dan bintik terang di bagian belakang atau samping tubuhnya.

Spesies khas Australia ini memiliki kaki belakang yang lebih pendek yang membuat mereka memiliki gaya berjalan seperti babi dan dikenal sebagai marsupial karnivora terbesar di dunia. Dulunya spesies ini melimpah di Australia, tapi kini mereka hanya ditemukan di negara bagian pulau Tasmania.

Menurut National Geographic, para ahli biologi menduga bahwa kepunahan di daratan marsupial itu kira-kira 400 tahun yang lalu memiliki hubungan langsung dengan masuknya dingo atau anjing-anjing Asia ke Australia.

Tasmanian devil, hewan marsupial khas Australia. (Mathias Appel /WikiCommons)

Tim Faulkner, presiden kelompok konservasi Aussie Ark, mengatakan bahwa ada tekanan besar pada waktu dan banyak hal yang mendorong pelepasan Tasmanian devil ke alam liar di daratan Australia. Jika hewan-hewan marsupial itu tidak dapat berkembang biak, upaya mereka akan sia-sia.