Lukisan ini Singkap Cara Angkut Batu-batu Pembangunan Piramida Mesir

By National Geographic Indonesia, Minggu, 30 Mei 2021 | 16:00 WIB
Lukisan pada makam Djehutihotep, yang menyingkap bagaimana orang Mesir Kuno memindahkan batu-batu dalam pembangunan monumen makam. (Alchetron)

Bonn dan rekannya mengatakan, orang-orang Mesir Kuno mungkin membawa batuan dengan strategi jitu. Mereka menggunakan alat semacam gerobak untuk membawa batu, lalu menariknya di gurun yang telah dibasahi dengan air.Dalam penelitian, Bonn melakukan percobaan di laboratorium menggunakan miniatur gerobak Mesir Kuno dan wadah berisi pasir yang telah dikeringkan di oven.

Dan hasil penyelidikan, mereka menyimpulkan bahwa orang-orang Mesir kuno  membasahi pasir dengan air sehingga mengurangi gesekan antara peranti pengangkut batu dan pasir di bawahnya. Akibatnya, pengangkut itu lebih mudah untuk beroperasi. 

Seperti dilaporkan situs Livescience, temuan terbaru ini membantu menjawab salah satu misteri sejarah yang paling abadi: bagaimana orang-orang Mesir kuno mampu menyelesaikan pembangunan piramida yang tampaknya mustahil. 

Baca Juga: Pabrik Bir Tertua di Dunia Ditemukan di Mesir, Pasok Kebutuhan Ritual

Gambar skematis dari adegan pengangkutan patung raksasa yang dibuat pada 1 January 1854. Tampak adegan yang menunjukkan air dituangkan di jalur kereta luncur. Awalnya, para ahli budaya Mesir Kuno menganggapnya ritual. Akan tetapi, sekarang adegan ini dikonfirmasi sebagai cara untuk meningkatkan kekakuan pasir dan mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk mengangkut sebesar 50 persen. (Wikimedia)

Air yang ditambahkan pada pasir hingga level basah tertentu akan membentuk 'jembatan kapiler'. Tetesan air akan bertindak seperti lem yang merekatkan pasir, membuatnya menjadi kaku dan meminimalisasi gesekan dengan benda yang bergerak di atasnya."Saya terkejut bahwa total gaya tarik bisa dikurangi hingga 50 persen," kata Bonn seperti dikutip Washington Post. Jumlah orang yang dibutuhkan untuk menarik gerobak berisi batu juga berkurang setengahnya, dibandingkan saat melintasi gurun pasir dalam keadaan kering. Berkurangnya gesekan dan gaya tarik terjadi karena pembasahan menyebabkan peningkatan kekakuan pasir gurun. "Kereta luncur bergerak lebih mudah pada pasir gurun yang basah karena pasir itu tidak membentuk gundukan di depan gerobak, tidak seperti yang terjadi bila gerobak ditarik di atas pasir kering," urai Bonn.