San Fransisco Mengembalikan Artefak Religius Curian ke Thailand

By Utomo Priyambodo, Senin, 31 Mei 2021 | 08:03 WIB
Artefak religius curian dari Thailand yang sampai ke San Fransisco, AS. (AP Photo/Ashley Landis)

San Francisco, pemilik museum tersebut, setuju untuk menyerahkan dua lempengan batu pasir kuno itu setelah dilakukannya penyelidikan tiga tahun oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan munculnya gugatan perdata terkait keberadaan kedua artefak tersebut. Kedua ambang pintu itu adalah bagian struktural dari dua tempat suci agama di timur laut Thailand.

Catatan menunjukkan bahwa kedua ambang pintu itu telah diperoleh oleh seorang kolektor di galeri di London dan Paris pada 1960-an, menurut pengaduan perdata tersebut. Sang kolektor, Avery Brundage, tampaknya menyadari bahwa setidaknya salah satu ambang pintu itu telah diambil secara ilegal dari Thailand, kata pengaduan tersebut.

Brundage, mantan presiden Komite Olimpiade Internasional yang kontroversial yang menyumbangkan barang-barang seni untuk mendirikan museum tersebut, meninggal pada tahun 1975.

Pihak museum berpendapat bahwa pihak berwenang mengaitkan dua ambang pintu itu dengan ambang pintu yang ketiga. Ambang pintu ketiga itu sebenarnya dikembalikan Brundage ke Thailand pada tahun 1970 ketika dia mengetahui bahwa itu mungkin telah dipindahkan secara ilegal dari Thailand, menurut Robert Mintz, wakil direktur San Fransisco Asian Art Museum.

Baca Juga: Delapan Barang Berumur 50 Abad Milik Irak Dikembalikan Oleh Inggris

Ambang pintu batu pasir dengan ukiran tangan dari Thailand. (AP Photo/Ashley Landis)

 

Ambang pintu ketiga tidak pernah menjadi bagian dari koleksi seni San Francisco, kata Mintz. Selain itu, para pejabat museum juga mengatakan tidak ada bukti Brundage tahu bahwa dua ambang pintu lainnya mungkin telah dicuri.

Pemerintah Thailand telah berusaha agar museum mengembalikan artefak-artefak lainnya tersebut sejak 2016. The Los Angeles Times sempat melaporkan misteri seputar kedua ambang pintu tersebut, dan berbagai upaya untuk mengembalikannya ke Thailand pada bulan Maret lalu.

Mintz mengatakan museum mengikuti peraturan—yang menetapkan langkah-langkah tertentu yang harus diambil terkait hasil gugatan perdata tersebut. Mereka menyatakan tidak berusaha untuk menunda pengembalian kedua ambang pintu tersebut.

"Kami sangat senang kedua ambang pintu Thailand itu telah dikembalikan secara resmi," ujar Mintz, seperti dilansir AP. Kedua ambang pintu itu benar-benar telah sampai ke tempatnya masing-masing.