Ilmuwan Pecahkan Misteri Jantung Leonardo Da Vinci Berusia 500 Tahun

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 6 Juni 2021 | 10:00 WIB
Jantung dan trabekula (Spencer Phillips)

 

Nationalgeographic.co.id— Leonardo Da Vinci tidak benar-benar memiliki hobi. Namun dia memiliki obsesi dengan teka-teki yang masih coba dipecahkan oleh para ilmuwan. Banyak masalah yang dia terapkan sendiri dan tidak dipahami oleh orang-orang pada zamannya.

Terbaru, para ilmuwan menemukan tujuan dari struktur misterius di jantung manusia, yang pertama kali dijelaskan oleh Leonardo Da Vinci pada 500 tahun lalu. Seperti diketahui, nama Da Vinci tidak hanya dikenal sebagai pelukis asal Italia yang populer dengan lukisan fenomenalnya Monalisa, tetapi ia juga pernah menggambarkan anatomi tubuh manusia secara detail, jauh sebelum mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) ditemukan.

Setelah 500 tahun berlalu, ilmuwan mencoba memecahkan misteri fungsi jantung yang diungkapkan oleh Leonardo Da Vinci. Ilmuwan menemukan serat otot yang melapisi permukaan ventrikel (bilik jantung) atau yang disebut trabekula terbukti memengaruhi seberapa baik fungsi jantung.

Jaringan yang menunjukkan pola fraktal khas awalnya dibuat sketsa oleh Leonardo Da Vinci pada abad ke-16. Dijelaskan, jantung manusia membentuk trabekula yang menciptakan pola geometris di permukaan dalam. Da Vinci mengira struktur itu menghangatkan darah yang masuk ke jantung.

Untuk benar-benar memahami apa yang dilakukan jaringan ini, tim peneliti internasional menggunakan kecerdasan buatan untuk memeriksa data dari 25.000 pemindaian MRI jantung. Mereka juga melihat data terkait yang berhubungan dengan morfologi dan genetika jantung.

Para ilmuwan mengamati bahwa permukaan kasar dari ventrikel membantu efisiensi aliran darah dalam detak jantung. Mereka juga menemukan bahwa ada enam wilayah dalam DNA manusia yang menentukan bagaimana tepatnya pola fraktal dalam serat otot terbentuk.

Baca Juga: Leonardo da Vinci Ubah Pemetaan dari Seni Menjadi Sains

Sebuah sketsa jantung manusia yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci ( Royal Collection Trust/HM Queen Elizabeth II 2012)

Tim yang mengerjakan proyek tersebut ialah Ewan Birney dari Institut Bioinformatika Laboratorium Biologi Molekuler Eropa.

"Temuan kami menjawab pertanyaan yang sangat lama dalam biologi dasar manusia," jelas Birney. 

"Saat analisis genetik skala besar dan kecerdasan buatan berkembang, kami me-reboot pemahaman kami tentang fisiologi ke skala yang belum pernah terjadi sebelumnya,” sambungnya.

Bentuk trabekula memengaruhi kinerja jantung. Analisis data dari 50.000 pasien menetapkan bahwa pola fraktal yang berbeda dapat memengaruhi risiko gagal jantung. Menariknya, penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang memiliki lebih banyak cabang trabekula tampaknya berisiko lebih rendah mengalami gagal jantung.

Declan O'Regan, Ilmuwan Klinis dan Konsultan Radiologi di MRC London Institute of Medical Sciences, mengatakan bahwa sementara pekerjaan mereka dibangun di atas pengamatan yang cukup lama, itu dapat menjadi penting bagi orang-orang saat ini.

"Leonardo da Vinci membuat sketsa otot rumit di dalam jantung 500 tahun lalu, dan baru sekarang kami mulai memahami betapa pentingnya otot bagi kesehatan manusia," kata O'Regan. 

"Pekerjaan ini menawarkan arah baru yang menarik untuk penelitian gagal jantung, yang memengaruhi kehidupan hampir satu juta orang di Inggris," tutupnya.