Kisah Teladan Para Tokoh yang Menginspirasi di Balik Festival Peh Cun

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 14 Juni 2021 | 13:16 WIB
Perahu Pehcun di Sungai Cisadane, satu malam sebelum perayaan Pehcun di pecinan Tangerang. (Mahandis Yoanata Thamrin)

Wu Zixu

Selain Qu Yuan, ada kisah tentang Wu Zixu dari Chu yang masih sezaman dengannya. Wu Zixu memiliki dendam dengan tindakan raja Chu Pingwang yang membunuh orangtuanya.

Atas amarahnya itu, ia berpindah pihak dan mengabdi setia pada kerajaan Wu yang merupakan rival negeri kelahirannya. Ia membawa tujuan agar Chu bisa hancur dan menuntaskan dendamnya.

Chu berhasil takluk, tetapi dendam Wu Zixu belum terbayarkan. Ia pun membongkar makam Chu Pingwang dan memukuli jenazahnya sebanyak 300 kali.

"Itu adalah keji dalam tradisi Tionghoa. Atas tindakan dia ini, berkuranglah simpati orang-orang Wu," papar Ardian.

Lebih tragisnya, paparnya, Wu Zixu yang loyal dikhianati oleh raja baru bernama Fuchai. Ketika kerajaan Wu berhasil mengalahkan kerajaan Yue, rajanya yang bernama Guojian masih hidup.

Karena dendamnya pada kerajaan Chu yang telah membunuh ayahnya, Wu Zixu memilih setia dengan kerajaan Wu. Tetapi kesetiaannya berbuah khianat atas negeri yang kini dibelanya. (Wikimedia)

 

Bukannya menerima nasehat Wu Zixu untuk dihabisi karena menjadi ancaman kerajaan, Fuchai justru memberi pengampunan Goujian sebagai tahanan. Saran membiarkan hidup ini karena Fuchai lebih mendengarkan Bo Pi, menterinya yang menerima sogokan dari Yue.

Wu Zixu berkali-kali mencoba menghabisi Guojian, tetapi gagal--bahkan membuat tahanan itu dibebaskan. Raja Fuchai makin membenci Wu Zixu setelah terhasut mata-mata kerajaan Yue.

Raja Fuchai menghendaki kematiannya. Wu Zixu bersumpah bahwa Yue akan menaklukan kerajaan ini dan berpesan, "Setelah aku mati cungkil mataku dan gantungkan tinggi-tinggi di atas gerbang timur agar dapat melihat pasukan Yue memasuki ibu kota Wu dengan mataku sendiri".

Setelah bunuh diri karena diperintahkan, jenazahnya dibuang ke sungai. Prediksi Wu Zixu pun benar terkait jatuhnya Wu atas Yue. masyaakat sekitar pun mengangkat dirinya sebagai salah satu dewa.

"Inilah yang pertama kali mengaitkan tradisi ini untuk Peh Cun. Sehingga tradisi menimba dewa sungai  atau naga mengacu pada Wu Zixu ini," jelas Ardian.

Baca Juga: Ko Ngian: Imlek di Bangka, Harapan Baru Buang Debu-Debu yang Kotor