Intip Studio Terakhir yang Masih Membuat Bola Dunia dengan Tangan

By Fikri Muhammad, Selasa, 22 Juni 2021 | 17:00 WIB
Bellerby & Co. adalah studio di London yang membuat bola dunia dengan tangan. (Paul Marc Mitchell) ()

 

"Ini betul-betul tentang mempelajari keterampilan motorik," kata Bellerby di laman Smithsonian

Sebelum mendirikan perusahaan pada 2008, Bellerby bekerja sebagai pengembang properti. Pemikiran untuk menjadi pembuat bola dunia tidak pernah terlintas di benaknya, sampai ayahnya mengatakan bahwa ia menginginkan bola dunia untuk ulang tahunnya ke-80.

Bellerby memutuskan untuk membuatnya sendiri karena tidak senang dengan apa yang tersedia di pasar. Ia memperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga atau empat bulan untuk membuatnya, namun ia tidak menyadari betapa sulitnya seni membuat bola dunia. 

Baca Juga: Laut Paratethys, Danau Purba Raksasa yang Pernah Ada di Eurasia

Pot cat dan tinta yang digunakan oleh para perajin. (Paul Marc Mitchell) ()

 

Beberapa bola dunia pertama dibuat oleh orang Yunani. Baru pada tahun 1490-an ahli geografi Martin Behaim menghasilkan bola dunia terestrial pertama yang dikenal sebagai Erdapfel atau "apel bumi". Sayangnya hal itu masih penuh dengan kesalahan, termasuk penggambaran pantai Afrika. Tetapi tetap saja, bola itu menjadi bola dunia tertua yang masih ada dalam sejarah dan bagian dari koleksi di German National Museum di Nuremberg. 

Selama bertahun-tahun, pembuatan bola dunia telah berevolusi tapi masih ada proses2 yang dipertahankan. Para pengerajin menempelkan selembaran kertas koran ke bola kayu sebelum menutupinya dengan sembilan lapis plester terpisah hingga benar-benar halus.

Pembuatan bola dunia yang dibuat oleh Bllerbu & Co saat ini masih mengikuti langkah serupa tetapi dengan cara yang jauh lebih ramping dengan bantuan komputer dan bahan yang lebih keras, seperti cetakan resin. Bellerby & Co menyebut dirinya sebagai salah satu pembuat bola dunia tradisional yang tersisa di dunia. 

Baca Juga: Ahli Geologi NTU Menemukan Catatan Potensi Gempa Besar di Sumatra

Goresan yang akan ditambahkan ke bola dunia. (Paul Marc Mitchell) ()