Merapah Rempah: Benarkah Lapu-Lapu Membunuh Magellan? Simak Kisahnya

By Fikri Muhammad, Rabu, 23 Juni 2021 | 17:00 WIB
Untuk menghormati kemenangan Lapu-Lapu, sebuah patung kungingan sepanjang 20 meter didirikan di Pulau Mactan dan kota Opon di Cebu diganti namanya menjadi Kota Lapu-Lapu. (THECULTURETRIP) ()

Nationalgeographic.co.id—Lapu-Lapu memiliki sederet nama pedengan. Sosoknya dikenal juga sebagai Cilapulapu, Si Lapulapu, Salip Pulaka, Cali Pulaco, dan LapuLapu Dimatang. Walaupun sejarawan tidak dapat secara bulat menyetujui nama aslinya, pria itu terukir dalam sejarah sebagai penakluk Ferdinand Magellan

Pada 1521, Ferdinand Magellan secara tidak sengaja menemukan Pulau Homonhon (sekarang bernama Samar) ketika ia sedang dalam perjalanan ke Kepulauan rempah-rempah, Indonesia. Di sana, ia bisa menjalin kesetiaan dengan penguasa setempat, khususnya Rajah Humabon dari Cebu.

Magellan-lah yang meyakinkan Rajah Humabon dan istrinya untuk dibaptis ke Agama Katolik dan kemudian menawarkan kepada mereka Santo Nino. Ini dikatakan sebagai momen dalam sejarah ketika Agama Katolik diperkenalkan ke Filipina. 

Menyadari keramahan hangat Humabon terhadap mereka, Magellan kemudian berusaha untuk memperkenalkan agama Katolik ke pulau-pulau terdekat seperti Mactan. Di sana, hidup dua kepala suku yang bersaing yakni Zula dan Lapu-Lapu.