Arkeolog Taiwan Temukan Fosil Ibu Menggendong Bayi Berusia 4.800 Tahun

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 26 Juni 2021 | 12:00 WIB
Penemuan fosil ibu menggendong anak hebohkan arkeolog Taiwan (Histecho)

Lebih lanjut, para peneliti berujar bahwa fosil seorang ibu yang tengah menggendong bayi itu merupakan bukti peninggalan Zaman Batu. Penemuan ini juga menjadi tanda paling awal dari aktivitas manusia-manusia yang ditemukan di Taiwan tengah.

Fosil ditemukan di daerah Taichung dan terawetkan selama hampir 5.000 tahun.

Untuk menentukan usia fosil, para peneliti beralih ke penanggalan karbon yang mereka lacak kembali ke Zaman Neolitikum, periode dalam Zaman Batu. Diperkirakan ibu tersebut meninggal pada usia 20 tahun. Namun, sejauh ini jenis kelamin bayi yang digendongnya belum diketahui.

Kemudian, penggalian penemuan ibu dan anak ini dimulai pada Mei 2014 dan membutuhkan waktu satu tahun bagi para arkeolog untuk menyelesaikannya.

Baca Juga: Menguak Alasan Migrasi Pelayaran Manusia ke Kepulauan Terpencil

Menurut pengukuran para peneliti, tinggi sang ibu 160 cm. Bayi di lengannya tingginya 50 cm – lebih dari satu setengah kaki. (Histecho)

Menurut pengukuran para peneliti, tinggi ibu hanya 160 sentimeter. Sementara bayi dalam buaiannya memiliki panjang 50 sentimeter.

Penemuan fosil ibu dan anak ini bukan yang pertama kali ditemukan. Sebelumnya, para arkeolog juga telah menggali sisa-sisa momen serupa yang terawetkan selama ribuan tahun. Para arkeolog Tiongkok pernah menemukan kerangka ibu dan anak yang saling bertautan pada tahun lalu. Fosil itu diekskavasi dari situs arkeologi Zaman Perunggu awal, yang dijuluki 'Pompeii dari Timur', demikian yang dilansir dari People's Daily Online.

Sang ibu diduga berusaha melindungi anaknya dalam keadaan gempa dahsyat yang melanda provinsi Qinghai, Cina tengah.

Tim peneliti berspekulasi bahwa situs tersebut dilanda gempa bumi dan banjir Sungai Kuning. Sang ibu diyakini tengah berusaha melindungi anaknya selama gempa dahsyat yang mengguncang provinsi Qinghai, Cina tengah, pada sekitar 2.000 SM.

Di dalam foto-foto yang itu tampak sisa-sisa kerangka yang menunjukkan sang ibu melihat ke atas saat dia berlutut di lantai, sementara lengannya yang mendekap anaknya yang masih kecil. Bukan hanya itu, para arkeolog juga yakin bahwa jenis kelamin anak tersebut ialah laki-laki.

Baca Juga: Seperti Baru Mati, Cakar Hewan Prasejarah Ini Ditemukan Sangat Utuh