Air Danau Raksasa Antarktika Tiba-tiba Hilang, Diduga Mengalir ke Laut

By Utomo Priyambodo, Rabu, 30 Juni 2021 | 15:44 WIB
Citra satelit yang menggambarkan sebuah danau raksasa di Antarktika tiba-tiba menghilang. (Warner et al., Geophysical Research Letters, 2021)

 

Banjir besar tersebut, yang disamakan Warner dengan aliran deras Air Terjun Niagara, terjadi selama sekitar tiga hari. Setelah tiga hari itulah seluruh area danau kemudian menjadi kering, menurut pengamatan satelit.

Pembacaan data satelit itu tidak hanya menangkap seperti apa pemandangan dari atas. Pengukuran dari satelit ICESat-2 miliki NASA juga mencatat perubahan ketinggian lapisan es akibat perpindahan air dalam volume besar tersebut.

Ketika genangan air raksasa seperti itu dikeluarkan dari lapisan es yang mengambang, lapisan es di bawahnya naik, bebas dari beban sebelumnya yang menekannya ke bawah. Di sini, wilayah yang terkena dampak di sekitar danau itu terangkat hingga 36 meter, kata para peneliti.

Umumnya, kemuncuan danau dan aliran air lelehan yang semakin meningkat di permukaan Antarktika dianggap sebagai bukti dari efek perubahan iklim. Namun, para peneliti mengatakan, kita belum cukup tahu tentang peristiwa hidrofraktur ini apakah juga terkait dengan perubahan iklim.

 

Namun begitu, mereka menegaskan, peristiwa ini adalah sesuatu yang perlu kita waspadai, karena ketika danau-danau ini menembus lapisan es yang tidak stabil, volume masuknya air itu secara langsung menambah volume air laut. Dalam akumulasi, fenomena ini, bersama dengan proses pencairan lainnya, pada akhirnya berkontribusi pada kenaikan permukaan laut.

"Pencairan permukaan Antarktika telah diproyeksikan berlipat ganda pada tahun 2050, meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas beting-beting es lainnya," tulis para peneliti dalam laporan penelitian mereka yang telah dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters pada 23 Juni 2021.

Baca Juga: Batu Hijau Kecil di Antartika Memberi Peringatan soal Masa Depan Bumi