Hewan- hewan Yang Dianggap Sakral Oleh Orang-orang Mesir Kuno

By Bella Jingga Ardilla, Rabu, 7 Juli 2021 | 15:00 WIB
Bangsa Mesir kuno menganggap kucing adalah hewan sakral penjelmaan Dewi Bastet. (Thinkstock)

Pemeliharaan hewan sangat bervariasi antar daerah. Misalnya, pada Mesir Hilir, pemeliharaan lebah lebih popular dan menjadi simbol kerajaan. Madu menjadi komoditas penting untuk makanan, rias wajah dan obat. Ketika seekor binatang terbunuh, orang Mesir Kuno memastikan tidak ada yang terbuang dari mulai daging, susu, kulit, lemak tanduk, bahkan kotorannya.

Hewan-hewan yang buas dan liar hidup di Sungai Nil. Terdapat buaya dan kudanil yang menjadi ancaman orang Mesir Kuno untuk melintas. Oleh sebab itu, buaya dan kudail sangat dihormati.

Pada kekuatan firaun, kekuatan mereka diwakili dengan singa dan banteng. Mengapa demikian?

Gambaran banteng yang kejam menginjak orang lain atau singa yang berhasil memburu mangsa melambangkan kekuatan penguasa dan kerajaan. Selain itu, hewan digunakan dalam peperangan. Pada puncak peperangan, Mesir Kuno didominasi oeh kereta perang. Kereta perang menjadi salah satu yang terkuat di medan perang sebelum munculnya kavaleri.

Baca Juga: Arkeolog Singkap Kenapa Sebagian Mumi Hewan di Mesir Tidak Ada Isinya?

Patung perunggu kucing Mesir Kuno yang ditemukan di kompleks piramida Raja Userkaf di Saqqara, Giza. (KHALED DESOUKI)

Kereta perang akan dibawa satu atau dua kuda, lalu tentara akan menggunakan busur, pedang, dan tombak dari atas kereta untuk menyerang infanteri musuh. Kuda awalnya berasal dari Afrika Utara dan baru tiba di Mesir setelah memperluas perbatasan di bawah New Kingdom.

Berbeda dengan perang antara Yunani dan Romawi Kuno, kuda sangat jarang ditunggangi dan hanya orang kaya yang mampu membeli kuda. Selain itu, keledai dan bagal digunakan untuk mengangkut peralatan dan perbekalan baik dalam perang ataupun kondisi damai. Sangking mencintai hewan peliharaan, orang Mesir Kuno memumikan mereka.

Hal ini karena orang Mesir Kuno percaya bahwa mereka akan membawa harta benda pada kehidupan setelah kematian. Hewan peliharaan sebesar sapi juga dikorbankan, dimumikan dan dimasukkan ke dalam kubur.

Bahkan, terdapat kuil dan kuburan khusus untuk hewan yang tidak ingin dibawa ke alam baka. Hewan-hewan tersebut selain dibunuh untuk mengantar pemilik ke alam baka tetapi juga menjadi makanan dalam Duat, alam kematian.

Baca Juga: Mumi Amun Ra, Mumi Mesir Kuno Yang Membawa Selalu Kemalangan

Patung Singa yang melambangkan setiap dewa Mesir Kuno (Wikimedia)

Berdasarkan cerita yang beredar, banyak dewa Mesir yang digambarkan dengan hewan. Masih terjadi perdebatan apakah kewan peliharaan disembah sebagai dewa, tetapi yang pasti hewan sangat dicintai orang Mesir.

"Apa yang mereka (sebenarnya) lakukan adalah mengasosiasikan kucing dengan dewa tertentu karena sikap mereka, bagaimana mereka berperilaku di dunia nyata," kata Catanzariti.

Baca Juga: Penangkaran Hewan Liar Sudah Dilakukan Semenjak Zaman Mesir Kuno

Kesakralan Hewan Mesir Kuno yang menggambarkan kekuasan Para Dewa Mesir. (wikimedia)