Diplomasi Indonesia - Jepang Berbuah Hibah 998.400 Dosis Vaksin AstraZeneca

By Sheila Respati, Minggu, 4 Juli 2021 | 14:38 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers kedatangan vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Jepang. (DOK. Kemenkominfo)

Nationalgeographic.co.id – Kabar baik datang di tengah kondisi melonjaknya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air. Indonesia menerima hibah vaksin AstraZeneca sebanyak 998.400 dosis dari Pemerintah Jepang.

Hibah ratusan ribu dosis vaksin AstraZeneca tersebut merupakan hasil kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jepang. Vaksin yang dikirim dalam bentuk produk jadi tersebut sudah didatangkan ke Indonesia pada Kamis (1/7/2021) melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan, hibah vaksin AstraZeneca ini merupakan hasil dari upaya komunikasi intensif antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi dan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu.

Mahendra mengatakan, pada Kamis (10/6/2021), keduanya bertukar pandangan mengenai upaya mengatasi pandemi Covid-19. Kerja sama vaksin menjadi salah satu poin pembahasan.

Baca Juga: Empat Varian Covid-19 Ada di Jakarta, Perlukah Dosis Vaksinasi Ketiga?

“Penguatan kerja sama vaksin internasional dibahas kembali oleh kedua Menlu pada saat melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTM G20 di Bari, Italia,” ujar Mahendra dalam rilis yang diterima NGI, Minggu (4/7/2021).

Selanjutnya, kata Mahendra, Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menandatangani Exchanges of Notes yang menandai kesepakatan upaya bersama menangani pandemi dengan kerja sama vaksin sebagai bagiannya pada Selasa (29/7/2021).  

Mahendra pun menyatakan apresiasinya kepada pemerintah dan masyarakat Jepang yang bersedia melakukan dose sharing vaksin untuk menangani Covid-19 di Indonesia.

“Jepang adalah mitra strategis Indonesia dan kerja sama di antara kedua negara terus berkembang meski di masa pandemi yang menantang ini,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin menyatakan harapannya agar kedua negara dapat saling membantu dan mendukung untuk mengatasi pandemi.

Baca Juga: Peneliti Indonesia dan Jepang Saling Bantu Prediksi Bencana

“Karena tidak mungkin satu bangsa bisa menyelesaikan persoalan pandemi ini sendiri,” ujarnya.

Sebagai informasi, vaksin yang dihibahkan oleh Jepang akan didatangkan dalam dua tahap.

Diplomasi vaksin dan koordinasi panjang

Mahendra juga mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras dan melakukan diplomasi agresif untuk memastikan ketersediaan vaksin di Tanah Air.

“Upaya diplomasi tidak mudah mengingat pasokan vaksin di dunia masih terbatas. Sementara itu, kebutuhan di setiap negara di duna pun sangat besar,” katanya.

Tak hanya itu, menghadirkan vaksin di Indonesia juga memerlukan kerja sama banyak pihak, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hingga instansi-instansi terkait lainnya.

Hingga saat ini, upaya-upaya terus dilakukan demi menyukseskan vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Penggunaan Ivermectin sebagai Obat COVID-19 Sedang Diuji oleh Oxford

“(Kerja sama) baik secara bilateral maupun multilateral (akan dilakukan) demi tercapainya target program vaksinasi di Tanah Air,” katanya.

Oleh sebab itu, ia berharap, masyarakat mendukung program vaksinasi dengan baik dan disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah terpapar Covid-19.

“Agar upaya ini membuahkan hasil yang diharapkan, diperlukan dukungan penuh seluruh masyarakat,” kata Mahendra.

Ketersediaan vaksin bertambah

Kedatangan 998.400 vaksin AstraZeneca dari Jepang menambah stok vaksin yang dimiliki Indonesia.

Menurut data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) per Kamis (1/7/2021), tambahan dosis tersebut membuat Indonesia memiliki 9.226.800 dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk produk jadi.

Indonesia juga telah melakukan kerja sama pengadaan produk jadi vaksin dengan merek Sinovac sebanyak 3 juta dosis dan Sinopharm sebanyak 2 juta dosis.

Baca Juga: Penyakit-Penyakit yang Mungkin Terlupakan Karena Efektifitas Vaksin

Saat ini Indonesia juga memiliki vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku. Menurut estimasi, dari bahan baku tersebut PT Bio Farma dapat memproduksi vaksin Sinovac sebanyak 85 juta dosis.   

Apabila diperhitungkan, jumlah dosis yang dimiliki Indonesia akan cukup untuk memvaksinasi 49.613.400. Angka tersebut sudah memperhitungkan setiap orang menerima dua dosis vaksin.