Spesies seperti aligator China dan buaya Filipina nyaris tidak punya habitat alami yang tersisa. Spesies-spesies itu terdesak keluar dari habitatnya karena pengembangan lahan pertanian dan permukiman. Bahkan spesies yang menunjukkan respon positif terhadap pendekatan konservasi menghadapi masalah serupa dengan Donna namun dalam skala yang lebih besar: persinggungan, dan seringkali konflik dengan manusia.!break!
Senyulong India, spesies bermoncong panjang kurus yang dahulu tersebar dari Pakistan hingga Myanmar, menderita kemerosotan populasi yang serius pada pertengahan abad 20. Pemulihan populasi pada 1980-an dan 1990-an terjadi berkat penurunan jumlah perburuan liar dan penetapan suaka margasatwa. Hal itu memberikan dasar bagi para pelestari satwa liar untuk percaya bahwa spesies tersebut telah lolos dari bahaya. Namun survei yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa jumlah senyulong kembali menurun drastis, kali ini mencapai status kritis.
Senyulong hanya memangsa ikan dan membutuhkan habitat khusus berupa sungai berarus deras dengan tepian berpasir. Beberapa penyebab penurunan jumlah jenis tersebut termasuk dibunuh para pemancing (yang memandang spesies itu sebagai pesaing), tenggelam dalam libatan jala, dan perusakan habitat oleh penambangan pasir dan aktivitas manusia lainnya. Sebagai tambahan, antara Desember 2007 dan Februari 2008 populasi senyulong di Sungai Chambal, India, mengalami penurunan dalam jumlah yang signifikan. Para ahli biologi dipercaya penurunan itu disebabkan oleh polusi. Populasi senyulong liar telah menyusut menjadi hanya beberapa ratus yang hidup di India dan Nepal saja.
Beberapa jenis buaya yang ditemukan di wilayah terpencil di seluruh dunia tidaklah terpapar bahaya secara langsung, dan jenis lainnya seperti aligator Amerika telah pulih secara dramatis. Namun tetap perlu diperhatikan berapa banyak yang bisa bertahan hidup dalam kondisi di mana tempat tinggal mereka di daerah lahan basah diinginkan oleh manusia, mulai dari petani subsistens hingga perancang lapangan golf—dan beberapa spesies turut membuat buaya semakin tidak diterima di dalam lingkungan tersebut dengan memakan hewan peliharaan bahkan manusia.
Meskipun buaya diyakini sebagai cikal-bakal mitos tentang naga zaman purba, semua jenis buaya dan leluhur mereka telah menghadapi perubahan dunia yang nyaris tak terbayangkan dan tetap menemukan cara untuk beradaptasi terhadap semuanya. Seiring dengan semakin cepatnya laju perubahan lingkungan, tantangan terbesar yang menghadang makhluk hidup ini semakin mendekat.