Ilmuwan Temukan Burung Beku Bertanduk Berusia 46.000 Tahun di Siberia

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 12 Juli 2021 | 16:00 WIB
Burung beku bertanduk berusia 46.000 tahun ini terawetkan dengan sangat baik di Siberia. (Valeri Plotnikov /Kennedy New)

Nationalgeographic.co.id—Pada tahun 2018, seekor burung beku yang terpelihara dengan baik ditemukan di tanah di daerah Belaya Gora di timur laut Siberia. Analisis mengungkapkan bahwa burung itu berusia 46.000 tahun.

Para ilmuwan mengambil teka-teki DNA mitokondria yang sudah jadi dan mencari kecocokan di database daring yang memiliki urutan genetik hampir setiap burung yang hidup saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung zaman es tersebut adalah burung bertanduk betina (Eremophila alpestris).

Kabar terbaru, para peneliti di Center for Palaeo Genetics, sebuah pusat penelitian baru di Stockholm University dan Swedish Museum of Natural History telah mempelajari burung tersebut dan hasilnya sekarang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Communications Biology.

Para ilmuwan telah menemukan Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA dari burung bertanduk yang terpelihara dengan baik yang ditemukan di permafrost Siberia. Hasilnya dapat berkontribusi untuk menjelaskan evolusi sub spesies, serta bagaimana stepa mamut berubah menjadi bioma tundra, hutan, dan stepa pada akhir Zaman Es terakhir.