Kenapa Wanita Cenderung Lebih Berumur Panjang Dibanding Pria?

By Utomo Priyambodo, Senin, 12 Juli 2021 | 15:01 WIB
Banyak wanita di Jepang yang berumur panjang. (Citra Anastasia)

 

Ada juga komponen genetik yang berperan terkait faktor biologis ini. Manusia memiliki dua kromosom seks: X dan Y. Wanita cisgender memiliki dua kromosom X, dan pria cis memiliki X dan Y.

"Jika Anda memikirkannya, kromosom Y adalah kromosom X dengan kaki yang hilang. Materi genetiknya hilang,” ujar Zarulli.

"Wanita memiliki kromosom X ganda ini --materi genetik ekstra—yang memungkinkan mereka, misalnya, memiliki rencana cadangan jika ada mutasi buruk pada salah satu dari dua kromosom X. X lainnya tetap dapat membiarkan mereka hidup," papar Zarulli, seperti dikutip dari Live Science. Ini terkait dengan kasus-kasus penyakit seperti hemofilia, sejenis gangguan pendarahan, dan distrofi otot Duchenne yang menyebabkan otot semakin melemah.

Baca Juga: Manusia Tertua Berusia Lebih Dari 100 Tahun, Sebenarnya Berapa Lama Kita Bisa Hidup?

Studi ini dilakukan pada lebih dari 11.000 biarawati dan biarawan Katolik Bavaria yang tinggal antara tahun 1890 dan 1995. Kesimpulannya, perempuan memiliki angka harapan hidup lebih lama dibanding pria. (Christian Seno/Wikimedia Commons)

Keuntungan biologis ini memberi wanita, rata-rata, angka harapan hidup lebih lama meski bedanya hanya di bawah satu tahun ketika mereka dewasa muda dibandingkan dengan pria. Pernyataan itu dilansir dari sebuah studi tahun 2003 yang diterbitkan dalam jurnal Population and Development Review. Studi ini dilakukan pada lebih dari 11.000 biarawati dan biarawan Katolik Bavaria yang tinggal antara tahun 1890 dan 1995.

Dalam pengaturan agama yang ketat, pria dan wanita memiliki gaya hidup yang sama, dan kedua jenis kelamin menghindari perilaku berisiko. Oleh karena itu, perbedaan umur panjang mereka mungkin bersifat biologis, kata Zarulli. Namun, penelitian ini tidak melaporkan angka harapan hidup sejak lahir tetapi dari usia dewasa muda, sehingga perbedaan dalam angka harapan hidup total mungkin lebih banyak. Zarulli mengatakan bahwa biologi memberi wanita rata-rata dua tahun tambahan kehidupan.

Selain itu, ketika bayi berada dalam pengaturan dengan tingkat kematian yang sangat tinggi, seperti selama kelaparan parah dan epidemi dan ketika mereka diperbudak, bayi perempuan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi daripada bayi laki-laki, menurut sebuah studi tahun 2018 yang dipimpin oleh Zarulli dan diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca Juga: Empat Perubahan Gaya Hidup Ini Bisa Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Wanita juga lebih cenderung percaya pada nutrisi sehat, sedangkan pria lebih cenderung memilih makanan berlemak dan makan makanan cepat saji, menurut studi tinjauan tahun 2020 dalam jurnal Advances in Clinical and Experimental Medicine. (moscow-airports)

Secara rata-rata, wanita hidup empat atau lima tahun lebih lama daripada pria, kata Zarulli. Jadi apa yang menyebabkan mereka bisa bertahan hidup cukup jauh lebih lama tersebut?

Faktor sosial memainkan peran besar, ungkap Zarulli. Pria cenderung merokok dan minum alkohol lebih sering daripada wanita. Kaum pria juga hampir dua kali lebih mungkin untuk pesta minuman keras dan lebih mungkin untuk minum alkohol dalam 30 hari terakhir, menurut Pusat Pengendalian Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Selain itu, 35% pria di dunia merokok dibandingkan dengan 6% wanita, menurut data dari World Bank. Wanita juga lebih cenderung percaya pada nutrisi sehat, sedangkan pria lebih cenderung memilih makanan berlemak dan makan makanan cepat saji, menurut studi tinjauan tahun 2020 dalam jurnal Advances in Clinical and Experimental Medicine. Dan wanita 33% lebih mungkin untuk mengunjungi dokter, tidak termasuk perawatan terkait kehamilan, daripada pria, menurut sebuah studi tahun 2001 oleh CDC.

Tetapi tidak mungkin untuk sepenuhnya memisahkan efek biologi dan sosial untuk menjelaskan fenomena seperti mengapa pria terlibat dalam perilaku yang lebih berisiko. "Keduanya cenderung mempengaruhi kesenjangan kedua jenis kelamin itu dalam angka harapan hidup," kata Zarulli. Interaksi antara keduanya adalah "mustahil untuk dibagi," tegasnya.