Lima Hal Aneh yang Akan Kita Alami jika Bumi Berbentuk Datar

By Utomo Priyambodo, Rabu, 28 Juli 2021 | 09:00 WIB
Peta Bumi datar yang digambar oleh Orlando Ferguson pada 1893. (Wikimedia Commons)

 

1. Ucapkan selamat tinggal pada gravitasi

Di Bumi yang bulat, gravitasi menarik secara merata pada objek di mana pun mereka berada. Jika Bumi berbentuk piringan datar, gaya gravitasi —seperti yang kita ketahui— pasti tidak berpengaruh pada Bumi. Jika gaya gravitasi memiliki pengaruh terhadap Bumi, gaya itu akan segera menarik planet ini untuk kembali menjadi bulat.

Meski demikian, sebagaimana dikutip dari Live Science, ada skenario lain bahwa gaya gravitasi akan menarik segalanya pusat piringan Bumi sebagaimana yang diyakini Kaum Bumi Datar, yakni Kutub Utara. Dalam skenario itu, semakin jauh Anda dari Kutub Utara, semakin horizontal tarikan gravitasi menuju titik pusat piringan Bumi ini, menurut James Davis, ahli geofisika di Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University. Ini akan menimbulkan malapetaka.

 

2. Langit di atas Bumi akan kosong tanpa atmosfer

Tanpa gravitasi, Bumi datar tidak akan mampu lagi menahan lapisan gas yang disebut atmosfer. Gaya gravitasi adalah apa yang menahan tabir langit di sekitar planet kita. Dan tanpa selimut pelindung ini, langit Bumi akan berubah menjadi hitam karena cahaya yang dipancarkan dari Matahari tidak akan lagi menyebar saat memasuki atmosfer Bumi dan mewarnai langit dengan warna biru yang biasa kita lihat sekarang.

Hilangnya tekanan atmosfer akan mengekspos tanaman dan hewan ke ruang hampa udara, yang menyebabkan sesak napas dalam hitungan detik, ungkap Luis Villazon, seorang ahli zoologi dan pendidik yang menulis hal ini di BBC Science Focus.

Tanpa atmosfer yang mengelilingi planet ini, air pada awalnya akan mendidih di ruang hampa udara. Sebab, prinsip dasarnya, air mendidih ketika tekanan uapnya sama dengan atmosfer. Jadi tekanan atmosfer yang lebih rendah berarti titik didih yang lebih rendah.

Tanpa atmosfer untuk membantu menghangatkan planet ini, suhu permukaan juga akan turun drastis yang menyebabkan air yang tersisa membeku dengan cepat. Namun itu tidak semuanya berita buruk, karena organisme laut dalam seperti bakteri kemosintetik yang tidak membutuhkan oksigen mungkin bisa bertahan hidup.

Baca Juga: Penganut Teori Bumi Datar Berencana Lakukan Perjalanan ke ‘Tepi Dunia’

Menurut para penganut teori bumi datar, ada tembok es raksasa di Antarktika. (Getty Images/iStockphoto)

Baca Juga: Kesialan-Kesialan Kaum Bumi Datar Saat Coba Buktikan Bentuk Bumi