Namun sekarang tempat ini dipenuhi oleh para arkeolog yang menyisir reruntuhan dengan harapan dapat mempelajari lebih banyak tentang sejarah Arslantepe yang kaya.
Dr Marcelle Frangipane, dari University of Rome yang memimpin penggalian, mengatakan tulang-tulang itu akan dikirim untuk dianalisis. Akan tetapi dari fosil yang ditemukan, menunjukkan bahwa anak itu masih sangat muda dan meninggal karena syok.
“'Kami menemukan manik-manik di lengan dan leher anak itu, yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Manik-manik ini menunjukkan bahwa anak itu berasal dari keluarga bangsawan,” ujar Frangipane seperti dikutip Ancient Archeology.
Memanggil kerangka itu sebagai 'penemuan penting', Frangipane mengatakan akan mencari hasil analisis yang lebih rinci.
"Delegasi menyatakan bahwa anak itu berusia enam atau tujuh tahun. Anak itu mungkin meninggal karena trauma. Hasil tersebut akan ditentukan sebagai hasil analisis nantinya.” tambahnya.
Baca Juga: Misteri Kerangka Gadis yang Dikubur dengan Burung Kutilang di Mulutnya
Frangipane juga mengatakan bahwa mereka sedang menunggu hasil pemeriksaan untuk mengetahui jenis kelamin, struktur genetik, usia dan penyebab kematian anak serta pola makan zaman.
Posisi kerangka menunjukkan anak itu ketakutan dan telah meringkuk ke dalam posisi janin, melingkarkan lengannya di sekitar tubuhnya.
Hebatnya, posisi kematian bayi ini hampir terpelihara sempurna di dalam tanah, meskipun tengkoraknya telah runtuh.