"Olimpiade Luar Angkasa Pertama," tulis astronaut Prancis, Thomas Pesquet di Twitter. "Untuk kekompakan kru, kami mengadakan kompetisi persahabatan antara tim #Soyuz dan tim #CrewDragon. Dengan olahraga khusus untuk luar angkasa, ingatlah."
Menurut Pesquet, olahraga luar angkasa itu "berkisar dari gerakan melayang yang tersinkronisasi atau rutinitas tanpa lantai hingga lompat jauh dan bola tanpa tangan," lapor Space.
Baca Juga: Metana dalam Gumpalan Bulan Saturnus Bisa Jadi Tanda Kehidupan Alien
Dalam rangkaian foto ini, Anda dapat melihat kosmonaut Oleg Novitskiy memegang bendera nasional Rusia sambil menyaksikan upacara pembukaan. Semangat Olimpiade astronaut lainya juga berkobar di bawah deretan bendera nasional masing-masing di dalam stasiun.
Sebuah satelit pengamatan Bumi Maxar juga menangkap pemandangan yang menakjubkan dari Stadion Nasional Jepang di Tokyo, beserta kompleks olahraga di sekitarnya, di mana banyak acara Olimpiade diadakan.
Baca Juga: Misi Membangun Lemari Es Fungsional dan Hemat Energi di Luar Angkasa
'Di sini, di ISS, 400 kilometer dari Bumi, kami sangat menantikan untuk menonton Olimpiade di Tokyo. Semoga sukses untuk semua atlet dan semua yang terbaik dari luar angkasa. Kami akan menontonnya," tutur Pesquet dalam sebuah video yang dibagikan Instagram resmi Olimpiade.
Olimpiade Tokyo tetap dilaksanakan, dengan perkiraan peserta mencapai 70.000 orang yang terdiri atas atlet, pelatih, staf, ofisial, dan media. Acara ini tetap berlangsung, walau sebelumnya pemerintah Jepang mengumumkan keadaan darurat COVID-10 keempat di Tokyo dan akan diperpanjang hingga bulan Agustus mendatang.
Baca Juga: Tiongkok Akan Luncurkan Roket untuk Selamatkan Bumi dari 'Armageddon'
Setelah konsultasi dengan pakar penyakit menular dari seluruh dunia, pejabat Tokyo 2020 telah membuat pedoman untuk semua peserta yang pergi ke Olimpiade.
Pedoman itu diantaranya pengujian rutin, mandat pemakaian masker, prosedur jaga jarak sosial, dan menciptakan gelembung isolasi sebanyak mungkin untuk peserta Olimpiade.
Tantangan dari penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 ialah meminimalkan risiko infeksi dan dampaknya. Tidak hanya bagi peserta, tetapi juga masyarakat Jepang dan dunia, karena pada akhirnya para delegasinya akan kembali ke negara masing-masing.