Nationalgeographic.co.id—Insinyur listrik Ural Federal University (UrFU) telah mengembangkan teknologi desalinasi baru yang lebih murah dan sederhana. Teknologi tersebut akan secara signifikan mengurangi biaya desalinasi dan empat kali volume produksi. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Case Studies in Thermal Engineering.
Desalinasi adalah proses menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi. Umumnya, teknologi desalinasi digunakan untuk mendapatkan air bersih dari air laut atau air payau. Sebagai hasil sampingan, proses ini juga akan menghasilkan garam dapur.
Teknologi desalinasi terus dikembangkan karena ada banyak negara di dunia yang menderita kekurangan pasokan air tawar. Karena faktanya, meski 75 persen planet kita tertutup oleh air, faktanya, 98 persen dari itu berada di laut dan samudera, yang terlalu asin untuk dapat dikonsumsi.