4. Portobelo, Panama
Benteng Kolonial di Portobelo dan San Lorenzo pernah menjadi salah satu contoh terbaik arsitekur militer Panama pada abad 17 dan abad 18. Menjadikannya masuk sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1980.
Ironisnya, benteng ini terlihat hanya dari gambar reruntuhan dan meriam berkarat. Menunjukkan pertanda jelas bahwa situs ini telah dilalaikan. Komite Warisan Dunia meminta Panama untuk melakukan peninjauan dan melakukan renovasi terhadap situs benteng kolonial bersejarah ini.
5. Makam Askia, Mali
Makam ini dibangun pada tahun 1485 yang digunakan untuk pemakaman Toure, yaitu raja kuno dari Kekaisaran Songhai. Ini merupakan situs kedua dari Mali yang masuk kedalam Daftar Situs Warisan Dunia dalam Bahaya. Kelompok bersenjata yang saat ini menduduki komplek pemakaman ini dikhawatirkan akan melakukan aksi perusakan.
UNESCO menyatakan dari lima Situs Warisan Dunia dalam Bahaya yang dirilis tahun ini, situs yang berada di Mali dianggap dalam kondisi paling ringkih.
Negara yang terletak di Afrika Barat ini sedang mengalami konflik. Persatuan Bangsa-banga (PBB) sampai turun tangan dengan berusaha membantu warga negara Mali meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran di bagian utara negeri itu.
"Peristiwa yang terjadi di Mali bertentangan dengan semangat kerja yang dilakukan oleh UNESCO dan oleh Komite Warisan Dunia," kata Amelan.