Bagi Andreas, hubungan hutan dengan masyarakat di pedalaman Malinau saling terikat erat. Hutan dan isinya menyediakan berbagai kebutuhan manusia: sandang, pangan, papan dan obat-obatan.
Kini, banyak komunitas Dayak berada di simpang jalan. Para orang tua yang masih banyak bergantung pada alam, menghadapi makin berkurangnya sumberdaya hutan. “Sementara kaum mudanya telah bergantung pada kemajuan zaman. Obat-obatan misalnya, lebih baik mencari obat di puskesmas,” terangnya.
Setiap komunitas Dayak memiliki tane’ olen untuk cadangan kehidupan. Pada tane’ olen yang tersebar di kawasan hulu Malinau itulah, dipraktikkan pula demonstration activity untuk mengurangi emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan.