Satelit Malaysia Mati Karena 'Anomali' Misterius yang Menghantamnya

By Fikri Muhammad, Senin, 16 Agustus 2021 | 11:30 WIB
Satelit Malaysia, Measat akan segera jatuh dari luat angkasa untuk terbakar di atmosfer Bumi karena (MEASAT)

Nationalgeographic.co.id - Satelit Malaysia akan segera jatuh dari luar angkasa untuk terbakar di atmosfer Bumi menyusul "anomali" misterius yang menghantamnya di orbit.

Satelit komunikasi Measat-3 yang hampir berusia 15 tahun mengalami masalah yang tidak dapat dijelaskan pada 21 Juni lalu, yang melumpuhkan layanan bagi pelanggannya.

Penyelidikan penyebabnya masih berlangsung oleh Measat dan pembuat satelit Boeing. Measat mengatakan pada 6 Agustus kemarin bahwa pihaknya memutuskan untuk melanjutkan deorbit. 

"Usaha pengujian dan pemulihan lebih lanjut menemukan bahwa satelit tidak dapat masuk kembali ke layanan. Satelit akan dideorbit dalam minggu-minggu berikutnya," kata Measat di rilisan pers. Pihaknya belum merilis kapan pastinya recana membakar Measat-3. 

Baca Juga: NASA Memperingatkan Risiko Asteroid Bennu Bisa Menabrak Bumi

Measat-3 diluncurkan pada 11 Desember 2006 dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan, pusat peluncuran yang sama di mana pesawat ruang angkasa Soyuz mengirim kru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Pesawat ruang angkasa itu melayani lebih dari 100 negara di Asia, Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika. Operator TV satelit Astro termasuk di antara pelanggan yang terkena dampak, menurut laporan berita lokal yang mengutip kicauan dari Astro. 

Sebagian besar pelanggan dipindahkan ke satelit cadangan pada pertengahan Juli, tetapi satelit itu kemudian jatuh di orbitnya setidaknya 1 Juli, menurut ExoAnalytic Solutions, sebuah perusahaan pelacakan ruang angkasa. "Jarang terlihat seseorang kembali dari tahap ini," Bill Therien, wakil presiden eksekutif ExoAnalytic Solutions kepada SpaceNews pada 17 Juli. 

ExoAnalytic lebih lanjut mencatat tidak ada puing-puing di sekitar Measat-3 yang mengisyaratkan tabrakan di ruang angkasa yang mungkin menyebabkan masalah layanan.

Satelit itu juga tidak memiliki risiko tabrakan jangka pendek dengan objek luar angkasa lainnya. Sebuah laporan kepada SpaceNews pada 11 Agustus, mengutip perusahaan asuransi, mengatakan satelit mungkin kehabisan bahan bakar lebih awal dari yang diharapkan di orbit geosynchronous.

Baca Juga: Kisah Sedih Laika si Anjing Luar Angkasa dan Perjalanannya ke Orbit

Measat adalah pemasok premium layanan komunikasi dan video pada platform Direct-To-Home (DTH) dan operator telekomunikasi.