Misteri Ukuran Lubang Hitam Terungkap Berdasarkan Pola Makannya

By Utomo Priyambodo, Senin, 16 Agustus 2021 | 11:00 WIB
Lubang hitam mampu melahap benda-benda di sekitarnya. (Cappan/Getty Images/iStockphoto)

Untuk akresi lubang hitam supermasif, pola variabilitasnya berubah dari rentang waktu pendek ke rentang waktu yang panjang. Transisi pola variabilitas ini terjadi pada skala waktu karakteristik yang lebih panjang untuk lubang hitam yang lebih masif.

Tim membandingkan pola makan lubang hitam dengan aktivitas makan atau minum kita dengan menyamakan transisi ini dengan sendawa manusia. Bayi sering bersendawa saat minum susu, sementara orang dewasa dapat menahan sendawa untuk waktu yang lebih lama. Lubang hitam melakukan hal yang sama saat makan, kata mereka.

“Hasil ini menunjukkan bahwa proses yang mendorong kedipan selama akresi bersifat universal, apakah objek pusatnya adalah lubang hitam supermasif atau katai putih yang jauh lebih kecil,” kata Shen.

“Pembentukan hubungan yang kuat antara kedipan cahaya yang teramati dan sifat dasar akretor tentu akan membantu kita lebih memahami proses akresi,” kata Yan-Fei Jiang, seorang peneliti di Flatiron Institute yang turut menulis laporan studi ini, seperti dilansir EurekAlert.