Macdonald yang kini mengurus seputar 'eksperimen-eksperimen klasik' di Rothamsted Research mengatakan, percobaan perlu diperbarui secara perodik. Sebab banyak ide baru yang harus diuji relevansinya bagi kondisi pertanian sekarang. Data tidak akan berguna jika mata rantai yang terputus di periode tertentu.
Dari data yang 'dituai', sejauh ini, pupuk nitrogen punya pengaruh terkuat, diikuti dengan fosfor. Panenan data Rothamsted telah mencapai 300.000 tanaman yang diawetkan serta sampel tanah. Di 2003, ilmuwan mengekstraksi DNA dua patogen gandum, dari data yang diambil di 1843 dan menemukan efek dominan emisi sulfurdioksida oleh industri.
4. 90 Tahun Mengidentifikasi JeniusLewis Terman, ahli psikologi dari Stanford University, California mengawali sebuah studi terpanjang dalam perkembangan kepribadian manusia.
Tahun 1921, ia menelusur 1.500 lebih anak jenius berbakat. Lalu mulailah dikembangkan studi terhadap mereka, salah satu studi yang pertama di dunia, hingga sembilan dekade ke depan.
Dan sekarang ini telah diperoleh catatan tajam serta mendalam perkembangan manusia, khususnya faktor para jenius. Tujuan utama Terman adalah menyanggah asumsi umum bahwa anak-anak berbakat tidak mampu bersosialisasi.
Meski demikian, ia juga tidak merancang studi dengan sempurna. Sebagian metode penelitian yang dipilihnya terkesan sembarangan. Kemudian di tahun 1980-an, psikolog George Vaillant dari Harvard Medical School di Boston, AS, mempergunakan suplemen ini kembali untuk studi yang lebih luas tentang perkembangan manusia dewasa.
5. 85 Tahun Menunggu Satu TetesDi University of Queensland, Brisbane, Australia, pada 1961, Profesor John Mainstone, seorang fisikawan melakukan eksperimen yang dikenal dengan the pitch-drop experiment.
Berpuluh-tahun lamanya, mengukur aliran dari sejumlah bahan cair dengan tingkat kekentalan tinggi (hampir menyerupai substansi padat) ditempatkan dalam suhu ruang. Menunggui aliran yang sangat lambat itu membutuhkan waktu hingga tahunan untuk satu buah tetesan.
1927, Thomas Parnell pertama kali mendemonstrasikan kepada pada mahasiswanya eksperimen ini dengan menggunakan distilasi ter. Cairan itu mengalir melalui corong dan menetes, sekitar satu tetes tiap enam hingga 12 tahun!
Mainstone yang saat ini memasuki usia 78 tahun bahkan sudah mempersiapkan rekannya yang lebih muda untuk melanjutkan eksperimen setelah ia tiada.