Perempuan Era Modern Berperan Besar Nafkahi Keluarga

By , Kamis, 30 Mei 2013 | 16:42 WIB
()

Dahulu, bagi perempuan yang telah berkeluarga sambil bekerja dianggap hanyalah sebagai penunjang penghasilan suami. Fenomena yang terjadi sekarang, semakin banyak perempuan yang menjadi sumber pengasilan utama dalam keluarga.

Setidaknya terjadi di Amerika Serikat, menurut analisis terbaru dari Pew Research Center, ibu bekerja saat ini berjumlah 40 persen dari seluruh ibu rumah tangga di Amerika Serikat dengan anak yang masih di bawah usia 18 tahun. Perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 1960 yang hanya berjumlah 11 persen.

Namun, bukan berarti terjadi di seluruh Amerika Serikat, sebagian masyarakat masih apatis mereka mengenai ibu yang bekerja. Berikut merupakan fakta ibu yang menjadi sumber penghasilan utama dalam keluarga:

1. Kebanyakan orang tua tunggal

Saat ini ada 5,1 juta perempuan yang telah menikah memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada suami mereka. Berdasarkan hasil analisa Pew, 37 persen dari keseluruhan ibu bekerja yang menjadi pencari nafkah untuk keluarganya, di mana kebanyakan dari mereka merupakan ibu tunggal (orang tua tunggal).

2. Pasangan memiliki pendapatan lebih besar jika istri menjadi pencari nafkah utama

Pew menemukan total pendapatan keluarga yang lebih tinggi jika seorang istri menjadi pencari nafkah utama. Pew mencatat pada tahun 2011 total pendapatan keluarga mencapai US$80.000 ketika seorang istri memiliki pendapatan yang lebih tinggi seorang suami.

Total pendapatan tersebut kira-kira lebih tinggi US$2.000 dibanding jika suami yang menjadi pencari nafkah utama dengan gaji yang lebih tinggi. Dan US$10.000 lebih besar dari total pendapatan jika suami istri mendapat pendapatan yang sama.

Ilustrasi perempuan hamil. (thinkstockphoto)

3. Perempuan masih dianggap tabu di luar rumah

Hasil analisa menunjukkan angka yang masih ambigu terhadap ibu tumah tangga yang bekerja.

Hasil survei menunjukkan 79 persen responden menolak perempuan yang harus kembali ke peran tradisional mereka di rumah, 63 persen tidak setuju jika pernikahan akan lebih baik dengan suami yang memiliki pendapatan lebih tinggi.

Namun di saat bersamaan, 51 persen mengatakan bahwa anak-anak tumbuh lebih baik jika ibunya berada di rumah. 57 persen pria mengatakan anak-anak tumbuh lebih baik jika ibu mereka tinggal di rumah dan 45 persen wanita mengatakan hal yang sama.

4. Ibu rumah tangga memiliki pendidikan lebih baik daripada suami

Tingkat pendidikan terhadap perempuan terus tumbuh. Pada tahun 2011, 23 persen perempuan menikah memiliki pendidikan lebih tinggi dibanding pasangan mereka naik drastis dari tahun 1960 yang hanya 7 persen.

5. Kekhawatiran mengenai orang tua tunggal memudar

Jumlah ibu tunggal tanpa menikah meningkat menjadi 44 persen tahun 2011, meningkat drastis dari hanya tujuh persen di tahun 1960. Sebesar 42 persen orang dewasa yang berusia di bawah 30 tahun menganggap menjadi ibu tunggal merupakan masalah besar.

Laporan hasil survei Pew ini didasarkan pada data analisis Sensus Biro AS yang dilakukan pada bulan April lalu dengan mengambil sampel 1.003 orang dewasa yang diwawancara melalui telepon.