Peran Mahasiswa Al-Azhar dan Semangat Pengukuhan Kedaulatan Indonesia

By Galih Pranata, Rabu, 18 Agustus 2021 | 16:46 WIB
HA Salim dengan Menlu Indonesia untuk Mesir, AR Baswedan, menandatangani pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia. (Ikhwan/Wiki)

Nationalgeographic.co.id—17 Agustus akan selalu dikenang bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia sebagai hari lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pencapaian ini tak terlepas dari sejumlah peran para tokoh-tokoh nasional yang berjuang, baik dalam negeri maupun luar negeri. Akhirnya, Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi berkat peran para pemuda yang menjadi aktor penting dibalik pengakuan dari Mesir. Mereka adalah para pemuda, mahasiswa dan alumni dari universitas terkemuka, Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. 

Indonesia berhasil keluar dari belenggu pascakekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Jepang harus angkat kaki dari Indonesia. Momentum bersejarah ini kemudian terjadi: Indonesia resmi memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, kabar kemerdekaan Indonesia belum bisa di rasakan secara langsung oleh para mahasiswa di luar negeri saat itu. 

Mohamad Bondan dalam bukunya berjudul Genderang Proklamasi di Luar Negeri yang terbit pada 1971, menjelaskan tentang keterlambatan berita proklamasi yang terjadi di luar negeri. "Masih adanya intervensi asing dan negara-negara sekutu yang menutup berita proklamasi tersebar ke luar Negeri". Dalam berita yang terbit harian, belum juga dimuat sampai pada 20 Agustus 1945, hingga beberapa minggu lamanya tak juga tersiarkan berita kemerdekaan.