Hasilnya cukup memuaskan, para ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang memakan lebih banyak makanan bervitamin K1 memiliki risiko 21 persen lebih rendah terkena penyakit jantung terkait aterosklerosis. Sedangkan, orang-orang yang lebih banyak mengonsumsi vitamin K2 cenderung memiliki risiko sebesar 14 persen lebih rendah. Risiko ini terlihat untuk semua jenis penyakit kardiovaskular, terutama penyakit arteri perifer memiliki 34 persen lebih rendah.
Vitamin K dalam makanan manusia ditemukan terbagi menjadi dua jenis, yaitu K1 dan K2. Vitamin K1 dapat ditemukan dari minyak nabati dan sayuran berdaun hijau. Sedangkan untuk vitamin K2 bisa diperoleh dari telur, daging, serta makanan hasil fermentasi misalnya keju.
Dilansir oleh Techexplorist.com, Jamie Bellinge, peneliti dari University of Western Australia dan juga merupakan penulis studi ini mengatakan, “Peran vitamin K dalam kesehatan kardiovaskular dan khususnya dalam klasifikasi vaskular adalah bidang penelitian yang menawarkan harapan yang menjanjikan untuk masa depan dan menjadi salah satu fokus dari timnya.”
Baca Juga: Ilmuwan Pecahkan Misteri Jantung Leonardo Da Vinci Berusia 500 Tahun
Hasil kajian dari penelitian Bellinge ini telah diterbitkan dalam jurnal JAHA (Journal of the American Heart Association) pada 7 Agustus 2021 yang berjudul ‘Vitamin K Intake and Atherosclerotic Cardiovascular Disease in the Danish Diet Cancer and Health Study’
“Penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab utama kematian. Masih ada pemahaman yang terbatas tentang pentingnya berbagai vitamin yang ditemukan dalam makanan dan pengaruhnya terhadap kesehatan jantung.” kata Bellinge. “Efek yang dimiliki vitamin K pada penyakit ini sebagai pembunuh dan memperkuat pentingnya diet sehat dalam mencegahnya.” sambungnya.
Menurut seorang peneliti dari Edith Cowan University, Dr. Nicola Bondonno mengatakan, “Hasilnya menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak vitamin K mungkin sangat penting untuk memperoleh perlindungan terhadap aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular berikutnya.”
Baca Juga: Alat Ini Dapat Mengenali Penyakit Jantung Kita dari Kejauhan
“Pedoman diet saat ini untuk konsumsi vitamin K umumnya hanya didasarkan pada jumlah vitamin K1 yang harus dikonsumsi seseorang untuk memastikan darahnya dapat menggumpal.” kata Dr. Nicola. “Namun, ada bukti yang berkembang bahwa asupan vitamin K di atas pedoman saat ini dapat memberikan perlindungan lebih lanjut terhadap perkembangan penyakit lainnya, seperti aterosklerosis.” sambungnya.
Dr. Nicola kembali menegaskan, “Penelitian lebih lanjut dapat membantu kami memahami proses sepenuhnya. Kami percaya bahwa vitamin K bekerja dengan melindungi dari penumpukan kalsium di arteri utama tubuh.”
“Ada 10 bentuk vitamin K2 yang ditemukan dalam makanan kita dan masing-masing dapat diserap dan bekerja secara berbeda di dalam tubuh kita. Tahap selanjutnya dari penelitian ini akan melibatkan pengembangan dan peningkatan database tentang kandungan vitamin K2 makanan tersebut.” pungkas Dr. Nicola.
Baca Juga: Riset: Rutin Minum Kopi Berkafein Bisa Kurangi Risiko Gagal Jantung