Olahraga Teratur Meski di Tempat Tercemar, Turunkan Risiko Kematian

By Wawan Setiawan, Jumat, 20 Agustus 2021 | 13:00 WIB
Lari pagi yang rutin dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Namun tetap hindari jalanan yang padat dengan kendaraan.
Lari pagi yang rutin dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Namun tetap hindari jalanan yang padat dengan kendaraan. (Pixabay)

 

Untuk mendukung penelitian ini, para ilmuwan melakukan analisis data yang mereka peroleh dari sejumlah 384.130 orang dewasa berusia 18 tahun. Jangka waktu pengamatannya selama 15 tahun, mulai dari 2001 sampai 2016. Berdasarkan data itu ditemukan bahwa tingkat olahraga teratur yang lebih tinggi memberikan manfaat kesehatan daripada mereka yang tidak aktif, bahkan di daerah yang terpapar oleh polusi udara sekalipun.

Tujuan utama penelitian ini sendiri adalah untuk memahami risiko kematian yang disebabkan secara alami akibat  efek dari olahraga teratur dan partikel halus radikal bebas yang berbahaya.

“Kami menemukan bahwa kebiasaan olahraga tingkat tinggi dan tingkat paparan polusi udara yang rendah dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dari penyebab alami, sedangkan olahraga tingkat rendah dan tingkat paparan yang tinggi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi." kata Qian Lao.

“Studi lebih lanjut di daerah dengan polusi udara yang lebih parah juga diperlukan untuk memeriksa penerapan temuan kami. Studi kami memperkuat pentingnya mitigasi polusi udara, seperti mengurangi efek berbahaya dari polusi udara dan memaksimalkan manfaat olahraga teratur.” sambungnya.

Baca Juga: Polusi Udara Menjadi Penyebab Masalah Kesehatan yang Serius Saat Ini

Anak-anak sekolah India menutupi hidung saat berjalan ke sekolah di tengah kabut asap tebal di New Delhi, India.
Anak-anak sekolah India menutupi hidung saat berjalan ke sekolah di tengah kabut asap tebal di New Delhi, India. (AFP/Getty Images)

Hasil studi mengenai hal ini telah diterbitkan dalam Jurnal CMAJ (Canadian Medical Association Journal) pada 16 Agustus 2021, yang berjudul ‘Effects of air pollution and habitual exercise on the risk of death: a longitudinal cohort study’.

“Polusi udara saat ini menjadi fenomena sepanjang tahun khususnya di India utara yang menyebabkan dampak kesehatan jauh melampaui peningkatan musiman penyakit pernapasan. Ini adalah faktor risiko utama untuk penyakit paru-paru obstruktif kronis dan penyumbang utama pneumonia serta kanker paru-paru,” kata Prof. Randeep Guleria, Direktur, All India Institute of Medical Sciences.

Satu dari setiap delapan kematian di India penyebab utamanya adalah polusi udara, hal ini menjadikannya faktor risiko utama kematian di negara tersebut. Bahkan, polusi udara pun telah menjadi penyumbang beban penyakit yang lebih besar daripada tembakau.

Akan tetapi, dalam studi terkait yang dilakukan oleh ilmuwan lain mengklaim bahwa perpaduan antara olahraga teratur dan polusi udara dapat dianggap sebagai suatu ‘sindrom’. Keduanya saling memengaruhi perilaku dan hasil kesehatan itu sendiri.

Baca Juga: Studi: 1 dari 5 Kematian di Dunia Disebabkan Polusi Bahan Bakar Fosil

Polusi udara meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan kanker paru-paru, menyebabkan jutaan kematian setiap tahun. (FRED DUFOUR)

Menurut Ding dan Elbarbary, “Pendekatan pengurangan risiko yang tidak mengatasi akar penyebab penyakit tidak menular dapat memperburuk ketidaksetaraan kesehatan. Orang tidak boleh dipaksa untuk memilih antara aktivitas fisik dan polusi udara.”

“Baik aktivitas fisik maupun polusi udara memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan. Tetap aktif seharusnya tidak mengorbankan kesehatan yang dikompromikan dari polusi udara. Mengatasi kedua masalah kesehatan masyarakat melalui pendekatan sinergis, tingkat sistem akan menghasilkan manfaat kesehatan jangka panjang bagi manusia dan planet ini,” lanjutnya.

Maka, sehubungan dengan hal itu, jika Anda tinggal di daerah yang kotor dan tercemar, para ilmuwan mengusulkan agar Anda lebih baik memilih tempat yang aman untuk melakukan olahraga. Misalnya, berolahraga dalam ruangan atau hindari bersepeda di jalanan yang padat.

Baca Juga: Polusi Udara Memengaruhi Kesehatan Mental dan Kebahagiaan Kita?