Jejak-Jejak Pertempuran Biak 1944

By , Senin, 26 Agustus 2013 | 10:00 WIB

3. Dalam Gua Jepang Binsari di Desa Sumberker, Biak Timur, sisa-sisa sejarah PD II mulai tersibak. Ini merupakan tempat berakhirnya gua, ujung pintu keluar (dari mulut gua di Pantai Paray) yang telah ada di wilayah daratan.

Lubang menganga cukup besar pada bagian atas Gua Jepang Binsari ini membuat cahaya menerobos masuk menerangi gua, lubang terbentuk akibat kejatuhan bom Sekutu

Agaknya Jepang di bawah Kolonel Kuzume Naoyuki tak menyukai ide melawan musuh di pesisir, maka memutuskan merancang taktik dengan jaringan gua bawah tanah di kawasan itu agar pihak tentara Sekutu mendarat ke pantai dan masuk ke perangkap. Situs Binsari merupakan salah satu guanya.

Gua alami ini dipakai untuk persembunyian, pusat logistik, dan pertahanan bagi tentara Jepang pada 1943-1945. Dari gua persembunyian, Jepang juga menembak jatuh pesawat-pesawat militer AS. Tetapi sebab itu jugalah, posisi mereka bisa diketahui.

Sejumlah 3.000 prajurit tewas terjebak dan terkubur di dalam gua yang dibombardir. Yusuf Rumaropen dan istrinya Matelda Maryen, pengelola situs gua Jepang selama 20 tahun terakhir, menerangkan, kini 850 hingga 1.000 jasad yang sudah dipulangkan ke Jepang.

"Setelah ditemukan, tulang-belulangnya diidentifikasi forensik, kemudian dikremasi dan abunya dibawa untuk dikembalikan kepada keluarga," ungkap Yusuf. Namun hingga sekarang, di dalam gua ini, masih banyak tulang belum tergali. Benda-benda peninggalan perang lain yang ditemukan, telah dikumpulkan serta diamankan di museum dalam kompeks situs.