Nationalgeographic.co.id—Studi baru yang telah dipublikasikan di The Astronomical Journal mengungkapkan bahwa komet ATLAS (C/2019 Y4) mungkin berasal dari pecahan komet kuno yang lebih besar. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil analisis menggunakan gambar yang diperoleh dalam kampanye Teleskop Luar Angkasa Hubble selama tiga hari.
Peneliti mengidentifikasi dua kluster fragmen yang dihasilkan oleh peristiwa disintegrasi awal. Sesuai dengan fragmen A dan B pecahan komet ATLAS yang diidentifikasi dalam data ground-based.
Seperti diketahui, komet ATLAS ditemukan oleh survei ATLAS pada 28 Desember 2019. Di tahun berikutnya, komet ATLAS menjadi komet paling terang yang dapat diamati di tahun 2020 dan dapat dilihat dengan mata telanjang sekitar bulan April 2020.