Merdu Lagu dari Lambung Gua Tabuhan

By , Minggu, 22 September 2013 | 09:00 WIB
()

Tanpa banyak basa-basi, Pak Suranto (53) menghitung mundur dari telu atau tiga, dan mulailah orkestrasi unik itu. Tak disangka-sangka, stalaktit yang dipukul oleh palu itu mengeluarkan suara yang satu rupa dengan suara kempul--sejenis gong yang sering dipakai pada pertunjukkan gamelan reguler.

Bagai magnet, pertunjukan ini menarik saya, karena empat orang yang berdiri dan memukul-mukul stalaktit bagian dari Gua Tabuhan ini, semuanya menghasilkan bunyi gamelan yang selaras. Belum lagi ketika sang biduan menerjang musik dengan lirik-lirik Jawa Timur-an yang membius, saya semakin tenggelam di dalamnya.

Kisah lebih lengkap perjalanan ini pernah diangkat dalam National Geographic Traveler edisi April 2011.