Pengukuran-pengukuran baru yang dibagikan oleh para peneliti di Stockholm University menunjukkan Sydtoppen sekarang berada di 2.094,6 meter di atas permukaan laut. Ini merupakan tingkat penyusutan atyau penurunan paling besar yang pernah terjadi dan tercatat dalam sejarah di Swedia.
Pengukuran ini menunjukkan Kebnekaise telah kepanasan dan semakin berubah dalam menghadapi pemanasan global yang tak henti-hentinya. Ini juga merupakan bukti lebih lanjut bahwa perubahan iklim memang memiliki kekuatan untuk memindahkan gunung dan menurunkan kebesarannya.
Para ilmuwan telah memprediksi bahwa banyak lapisan es pegunungan akan hilang akibat perubahan iklim. Penyusutan yang terjadi pada Gunung Kebnekaise adalah contoh nyata dari dampak perubahan iklim dan menjadi seruan mendesak bagi umat manusia untuk mengendalikan dampak lebih lanjut dari perubahan iklim tersebut.
"Variasi ketinggian (gunung) itu adalah … simbol yang bagus dari respons gletser terhadap iklim yang memanas di Swedia,” ujar Per Holmlund, ahli glasiologi dari Tarfala Research Station, Stockholm University, seperti dilansir Science Alert.
Baca Juga: Himalaya Ternyata 'Bernapas', Gunung-Gunungnya Mengembang dan Menyusut
Holmlund dan rekan penelitinya telah menerbitkan laporan temuan atas penyusutan atau penurunan ketinggian pada Gunung Kebnekaise itu di jurnal Geografiska Annaler: Series A, Physical Geography. Dalam laporan tersebut, mereka merinci sejarah pengamatan ketinggian dan perubahan gletser di Kebnekaise.
Para peneliti juga mengatakan bahwa data menunjukkan rekor ketinggian terendah puncak selatan gunung tersebut mewakili "awal dari situasi bermasalah baru" untuk para pengunjungnya. Selain itu, ini juga menjadi pertanda adanya ancaman yang serius bagi masa depan gletser di Swedia dalam jangka panjang.
Baca Juga: Pertama Kalinya Hujan Turun di Puncak Greenland, Sebuah Pertanda Buruk