Berkat Superorganisme, Pohon 'Vampir' di Selandia Baru Tetap Hidup

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 4 September 2021 | 09:00 WIB
Tunggul tampak seperti tembok berdiri terakhir dari benteng besar yang hancur. Di bawah tanah, itu masih hidup. (Sebastian Leuzinger / iScience)

Mungkin juga tunggul itu telah menyatu dengan akarnya sejak lama, sebelum menjadi tunggul. Karena nutrisi masih mengalir melalui akar tunggul dan ke seluruh jaringan, pohon-pohon tetangga mungkin tidak pernah menyadari hilangnya kehijauan.

Bagaimanapun pohon-pohon menjadi terjalin, kerja tim misterius mereka memberi Leuzinger dan rekan-rekannya alasan untuk memikirkan kembali konsep tentang apa itu hutan.

Di hutan Selandia Baru, tunggul pohon yang hampir mati (kiri) bertahan hidup dengan menyedot nutrisi dari akar tetangganya di malam hari. Kedua pohon ini bisa menjadi bagian dari (Sebastian Leuzinger / iScience)

 

Melihat iklim yang berubah dengan cepat saat ini, penelitian seperti ini menjadi semakin penting dan menarik dalam menentukan bagaimana hutan dapat beradaptasi di tahun-tahun ke depan.

"Kondisi seperti ini sangat memberikan pengetahuan yang luas terkait pepohonan. Secara individu, mungkin, kita tidak menganggap pohon itu penting. Tetapi, hal ini justru sangat penting bagi hutan yang berfungsi sebagai superorganisme," tutup Leuzinger.