Munawar Achmad, Wakil Kepala Sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 21 Makassar, membagikan pengalamannya dengan semangat. Ia menceritakan bahwa sekolah yang ia bimbing menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi Toyota Eco Youth ke-7 2012. Rupanya, prestasi itu didapatkan dengan kerja keras dan upaya yang tak kenal lelah.
"Kami mengikuti kegiatan ini sejak Toyota Eco Youth yang keempat. Ketika itu, kami belum berhasil terpilih untuk mewakili Makassar ke Jakarta," kisah Munawar kepada Lebih dari seratus pelajar Makassar yang berasal dari tiga puluh sekolah menengah atas dan kejuruan telah siap mendengarkan penjelasan panitia kompetisi yang datang dari Jakarta. Mereka datang yang berkelompok turut didampingi oleh guru pembimbing dari sekolah.
Menurut Munawar, SMA Negeri 21 telah membuat karya biogas dari eceng gondok. Dari hasil karya itu, mereka mewakili Makassar untuk melakukan pameran di Jakarta. "Kami juga mendapatkan apreasiasi khusus dari pemerintah daerah dan sampai kita masih memegang komitmen untuk selalu membantu lingkungan, sebagai bagian dari komitmen dengan Toyota Eco Youth," kata Munawar. Bahkan, pihak sekolah telah membuatkan kegiatan ekstrakulikuler yang diberi nama, "Kampung Toyota Eco Youth". "Dan, kami juga didukung oleh pemerintah daerah dan pihak perwakilan Toyota melalui NV Hadji Kalla," tukas Munawar bersemangat.
Rencananya, mereka mengusulkan ide baru untuk mengikuti kompetisi Toyota Eco Youth ke-8. Dan, yang menarik para pelajar yang telah lulus datang membantu sebagai bagian dari persiapan sekolah untuk mengikuti kompetisi yang berhadiah total 460 juta rupiah ini.
Setelah melakukan sosialisasi dan perkenalan kepada siswa-siswi sekolah menengah atas dan kejuruan di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada pekan lalu, Toyota Eco Youth menggelar kegiatan serupa untuk para pelajar di area Makassar dan sekitarnya. Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini terpilih menjadi lokasi pertama kegiatan sosialisasi kompetisi yang berupaya menawarkan solusi atas masalah yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Para pelajar akan mendengarkan penjelasan dari Admal Syayid dari Toyota Indonesia dan pihak NV Hadji Kalla mengenai sejarah dan aturan main kompetisi yang menarik ini. Sementara itu, Bayu Dwi dari National Geographic Indonesia menjelaskan dan membimbing para pelajar untuk memetakan masalah, membantu menyusun rencana ide demi menawarkan solusi terhadap masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah.
Menurut Admal Syayid, Makassar memang menjadi lokasi kedua setelah Jakarta—melalui kegiatan Hai Day 2013—lantaran kota ini selalu mengirimkan wakil peserta untuk mengikuti kompetisi Eco Youth. Pada tahun lalu, SMA 21 Makassar berhasil terpilih menjadi salah satu pemenang. Tentu, hal ini membuat kebanggaan bagi para pelajar Makassar. "Setelah Makassar, kami akan melakukan kegiatan sosialisasi ini ketiga kota lainnya, yaitu Yogyakarta, Medan, dan Surabaya. lalu, kami akan kembali ke Jakarta, untuk kembali melakukan sosialisasi," tutur Admal.
Dengan menggandeng National Geographic Indonesia dan HAI (majalah remaja pria Indonesia), Toyota Indonesia kembali menggelar Toyota Eco Youth yang kedelapan. Kompetisi yang digelar secara simultan ini, secara resmi dibuka bagi para pelajar sekolah menengah atas dan kejuruan di Indonesia. Puncak kompetisi akan berujung dengan malam penganugerahan bagi para pemenang pada April 2014.
Toyota Eco Youth memang ditujukan untuk membangun cara pandang generasi muda Indonesia (khususnya para pelajar sekolah menengah atas dan kejuruan atau sederajat) dan memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas lingkungan sekolah serta komunitas sekitarnya. Toyota telah mengadakan kompetisi ini sejak 2005 yang telah melibatkan 85 sekolah menengah atas dan kejuruan di seluruh Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, Toyota Eco Youth telah menyebarluaskan kampanye atau penyadaran dari peningkatan lingkungan dasar melalui sekolah menengah atas dan kejuruan atau sederajat. Pada akhirnya, para peserta Toyota Eco Youth mampu meningkatkan kualitas lingkungan sekolah melalui inisiatif serta langkah hijau.
Pada 2013, kompetisi Toyota Eco Youth dengan konsep yang baru. Melalui konsep yang disebut Green GEOneration, para peserta diharapkan mampu mengembangkan kepedulian dan inovasi ramah lingkungan yang bermanfaat bagi sekolah serta memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh komunitas yang ada di sekitarnya.
Sekolah menengah atas dan kejuruan atau sederajat diminta untuk mengenali permasalahan lingkungan yang ada di sekitar sekolah. Dari situ tim sekolah mendata dan menuliskan ide yang dapat memberikan jalan keluar atas permasalahan yang ada. Ide yang diusulkan tidak harus rumit, tetapi bisa berupa inovasi yang sederhana. Kuncinya, ide yang diusulkan tepat sasaran dan dapat diimplementasikan dengan baik dan berkelanjutan.
Proposal yang diterima oleh panitia 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013 akan diseleksi dan dipilih sebanyak 20 ide/inovasi yang dinilai layak untuk diimplementasikan. Proposal ide yang terpilih itu akan mendapatkan bantuan, berupa uang tunai untuk diwujudkan dalam tiga bulan. Pada akhirnya, hasil implementasi ide/inovasi itu akan berkompetisi untuk meraih hadiah utama dari Toyota dengan total hadiah uang tunai ratusan juta rupiah.
Dalam penyusunan proposal, 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013 membagi dua kategori: produk dan proses. Untuk proposal ide/inovasi yang bersifat produk adalah objek fisik yang dapat meningkatkan dan memiliki dampak terhadap perbaikan kualitas lingkungan sekolah dan komunitas sekitarnya. Sementara itu, kategori proses adalah aktivitas atau program yang mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan komunitas sekitarnya.