India dan Cina kini sedang "bertarung" di Antariksa. Mereka berlomba untuk menjadi negara Asia yang paling menguasai teknologi keantariksaan. "Pertarungan" ini setidaknya terlihat pada Minggu (1/12) kemarin. India dan Cina sama-sama meluncurkan wahana antariksa terbaiknya serta misinya yang ambisius.
Wahana antariksa milik India dengan destinasi Mars, Mangalyaan, diluncurkan pada 5 November 2013. Pada Minggu kemarin, wahana itu benar-benar mulai meninggalkan Bumi.
Mangalyaan diberangkatkan ke Mars dengan orbit ketapel. Dengan cara ini, Mangalyaan harus berada beberapa lama di orbit Bumi.
Alasan menggunakan orbit itu adalah roket yang tak cukup kuat. Di orbit Bumi, Mangalyaan harus meningkatkan kecepatannya hingga pada akhirnya bisa lepas dari gravitasi Bumi.
Indian Space Research Organisation (ISRO) mengatakan bahwa dengan lepasnya Mangalyaan dari orbit Bumi, wahana itu telah memulai perjalanan menuju ke Mars selama 10 bulan.
Diperkirakan, Mangalyaan akan sampai di Mars pada September 2014. Wahana itu bergerak dengan kecepatan 32 km per detik. Meski baru berhasil lepas dari orbit Bumi, keberhasilan India adalah langkah besar dalam proyek misi antariksa berbiaya rendah.
"Ini adalah titik balik bagi kami. India akan masuk ke ruang angkasa dengan wahana buatan sendiri untuk menunjukkan kemampuan teknologi kami," kata pimpinan ISRO, K Radhakrishnan, kepada Reuters, Minggu.
Mangalyaan dirilis 15 bulan lalu oleh Perdana Menteri India Manmohan Singh. Misi ini dirilis beberapa saat setelah kegagalan misi antariksa Cina.
Ada spekulasi bahwa India sengaja merilis misi ke Mars itu pada hari kemerdekaan yang berdekatan dengan kegagalan misi Cina. Namun, pihak ISRO menampiknya.
Sementara India ingin menuju ke Mars, Cina ingin mencapai Bulan dan melakukan riset geologi dan sumber daya alam di sana.
Senin (2/11), wahana Chang'e 3 beserta kendaraan bulan, Yutu dan Jade Rabbit, berhasil meluncur ke antariksa pada pukul 00.30 WIB.
Zhan Zhenzong, pimpinan Xichang Satellite Launch Centre di Sichuan seperti dikutip Reuters, Senin, mengatakan, "Wahana sudah memasuki orbit. Saya mengumumkan bahwa peluncuran sukses."
Bila semuanya berjalan lancar, Chang'e 3 akan mencapai Bulan pada pertengahan Desember mendatang.
Chang'e bukan misi antariksa pertama Cina. Negara dengan populasi manusia terbanyak itu sebelumnya juga telah mendesain stasiun luar angkasa sendiri. Presiden Cina Xi Jinping menginginkan agar Cina menjadi negara yang terhebat dalam misi antariksa.
Misi antariksa India dan Cina juga mencerminkan ambisi Asia untuk unjuk gigi dalam kemampuan teknologi keantariksaan.
Jika misi kali ini berhasil, Cina akan menjadi negara ketiga yang bisa mendaratkan misi di Bulan, setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat. Cina sendiri berencana mendaratkan manusia di satelit Bumi itu pada 2020.
Sementara itu, bila India berhasil menuju ke Mars, Mangalyaan akan bergabung dengan wahana-wahana elite seperti Mars Reconnaissance Orbiter dan MAVEN.