Tidak hanya permakaman berusia enam ribu tahun, dari penggalian ini didapati pula sebuah lubang besar yang digunakan oleh orang-orang di Zaman Neolitikum untuk menyimpan makanan. Pada zaman berikutnya, lubang itu menjadi saluran pembuangan limbah rumah tangga. Dari lubang tersebut ditemukan sisa-sisa keramik dan tengkorak sapi.
Para arkeolog juga menemukan ‘bonus’ berupa peninggalan dari kebudayaan Celtic. Arkeolog Paul Pupeza dari Museum Nasional Sejarah Transylvania menuturkan pentingnya kedua penemuan ini.
“Penggalian ini sangat penting karena kisah mereka (peradaban Neolitikum dan Celtic) harus diceritakan, bahkan setelah ribuan tahun. Dengan mempelajarinya kita bisa belajar lebih banyak tentang diri kita sendiri,” kata Paul Pupeza kepada gherlainfo.ro, dikutip dari 18 News.
Baca Juga: Riwayat Obelisk Termegah di Permakaman Kebun Raya Bogor
“Kami mendapat kesempatan untuk melihat ke masa lalu pada sesuatu yang amat unik dan istimewa,” lanjutnya.
Dalam proyek penggalian ini Paul bergabung dengan Malvinka Urak dan Nagy Szabolcs. Para peneliti merasa senang karena praktik pertanian di daerah tersebut tidak merusak sisa-sisa bukti sejarah yang terkubur dalam tanah. Peninggalan maupun sisa-sisa jasad yang ditemukan di pemakaman akan dibawa ke museum dan dianalisis lebih lanjut. Sebelum nantinya dipugar dan dipamerkan ke publik.
Dikutip dari Daily Mail, Paul mengungkapkan pekerjaan di lapangan sendiri cukup berat. Para arkeolog bekerja di bawah panas, debu atau hujan dan hasilnya tidak selalu spektakuler. Kendati demikian, ada satu yang istimewa dari pekerjaan ini, mereka memiliki ‘hak’ istimewa untuk melihat peninggalan masa lalu dan mempublikasikannya.
Baca Juga: Wisata Permakaman Bayi Kambira, Jenazah Bayi Yang Dikubur di Pohon