Perhatian: Geomagnetik Badai Matahari Bisa Sebabkan 'Kiamat Internet'

By Utomo Priyambodo, Kamis, 2 September 2021 | 11:00 WIB
Pelepasan massa koronal (CME) akibat badai matahari.
Pelepasan massa koronal (CME) akibat badai matahari. (Wikimedia Commons/NASA Goddard Space Flight Center)

Nationalgeographic.co.idBadai matahari telah diketahui dapat menjadi ancaman alami bagi tenaga listrik planet kita. Intensitas efek kosmiknya mungkin dapat mengakibatkan serangkaian pemadaman listrik yang meluas di setiap negara.

Badai matahari mungkin tidak membahayakan manusia secara fisik, tetapi memang akan berdampak pada mesin, perangkat, dan pencatu daya berbasis listrik dan elektronik. Efek badai matahari dapat dirasakan secara besar di semua industri, transportasi, bahkan pada akses internet.

Emisi matahari ini sebenarnya telah menjadi topik untuk banyak penelitian. Namun penelitian-penelitian ini tidak begitu mendapatkan banyak perhatian.

Salah satu aspek penting sehari-hari yang kerap diabaikan terkait efek badai matahari adalah akses internet. Namun medium komunikasi top dunia itu ternyata ditemukan berisiko juga terhadap efek emisi intens dari matahari yang disebut sebagai badai super matahari.

 

Sebuah studi terbaru telah mencoba menganalisis efek badai matahari pada infrastruktur internet. Menurut studi berjudul "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse" itu, internet dapat terpengaruh secara besar-besaran jika terjadi badai matahari.

Singkat kata menurut studi tersebut, jika emisi yang menyebabkan bencana dari matahari menghantam, kabel bawah laut yang bertanggung jawab untuk menjaga akses internet dunia bisa mengalami kerusakan parah.

Sangeetha Abdu Jyothi, pakar ilmu komputer dari University of California yang menjadi penulis studi terbaru itu, telah mempresentasikan makalah laporan studi tersebut dalam sebuah konferensi baru-baru ini. Konferensi itu bertajuk SIGCOMM 2021.

Berdasarkan penelitian Jyothi tersebut, badai super matahari dapat memancarkan partikel-partikel magnet yang dapat bergerak cepat dalam kelompok-kelompok. Partikel-partikel matahari ini diduga mampu menimbulkan dampak parah terhadap koneksi internet global, menurut laporan MRT.

Baca Juga: Ahli Antariksa Temukan Badai Luar Angkasa Hujani Bumi dengan Elektron

Salah satu aspek penting sehari-hari yang kerap diabaikan terkait efek badai matahari adalah akses internet.
Salah satu aspek penting sehari-hari yang kerap diabaikan terkait efek badai matahari adalah akses internet. (Thinkstockphoto)

Namun menurut Jyothi, dibandingkan dengan infrastruktur internet skala luas, beberapa internet lokal dan regional tidak akan terlalu terpengaruh atau bahkan tidak terpengaruh sama sekali jika terjadi badai matahari besar.

Selain itu, serat-serat optik canggih yang menghadirkan koneksi internet komunitas dan komersial tercepat memiliki komposisi yang tidak banyak terpengaruh oleh gelombang geomagnetik.

Namun di sisi lain, kabel komunikasi bawah laut bisa hancur dalam sekejap karena badai matahari. Kabel bawah laut yang panjang itu terkubur di bawah badan air besar dan biasanya ditempatkan di antara benua-benua.

Ketika kabel-kabel antarbenua ini terdampak efek geomagnetik, negara-negara yang mengandalkan koneksi internet bawah laut itu dapat mengalami pemadaman listrik yang kacau sementara infrastruktur lokal dan kecil tetap utuh.

Baca Juga: Ilmuwan Rencanakan Perisai Magnet di Antariksa untuk Atasi Badai Matahari

Badai matahari yang terbiaskan dalam aurora. (SIMON/Getty Images)

Korelasi badai matahari dan akses internet tampaknya dihindari oleh sebagian kecil komunitas ilmiah karena kurangnya data. Bahkan badai matahari sendiri masih belum jelas bagi sebagian besar studi astronomi, karena hanya tiga fenomena badai matahari yang pernah terjadi sepanjang sejarah manusia.

Pengamatan awal selama Peristiwa Carrington 1859 menunjukkan bahwa dampak geomagnetik dapat melumpuhkan sistem kelistrikan kabel, termasuk infrastruktur telegraf. Selama Peristiwa Carrington, lontaran massa korona atau CME memancarkan gelombang geomagnetik kuat yang mencapai magnetosfer Bumi, menyebabkan badai geomagnetik paling kacau yang pernah ada.

Bahkan aurora borealis juga bertindak aneh saat peristiwa tersebut. Kala itu penampakan aurora tersebut terlihat di semenanjung Kolombia.

Dalam peristiwa badai matahari lainnya, pemadaman listrik Hydro-Québec yang terjadi pada tahun 1989 membuktikan bahwa infrastruktur listrik zaman modern pun dapat rusak hanya oleh badai matahari yang cukup parah.

Baca Juga: Puisi Kuno Bantu Ilmuwan Prediksi Badai Matahari Dahsyat Berikutnya