Hasil Studi: Praktik Kanibalisme Kecebong Kodok Tebu di Australia

By Maria Gabrielle, Kamis, 2 September 2021 | 10:00 WIB
Rhinella marina, kodok tebu dari Bermuda. Kecebong kodok tebu memangsa kecebong yang baru lahir dan mendapatkan nutrisi. Praktik ini menjadi cara untuk mengurangi persaingan antar individu. ( Sam Fraser-Smith)

 

Nationalgeographic.co.id—Kodok tebu atau Rhinella marina merupakan spesies invasif. Hewan beracun ini berasal dari Amerika Selatan dan kini bisa ditemukan di Australia. Melansir laman WWF Australia, kodok tebu dibawa ke Negeri Kangguru ini dari Hawaii pada tahun 1935.

Pada awalnya, kodok ini dibawa dengan tujuan untuk mengontrol populasi kumbang tebu di bagian utara Queensland. Hanya 102 kodok tebu yang dibawa untuk dikembangbiakkan, dan ada 2.400 ekor yang dilepas di tahun yang sama.

Terus berkembang biak, populasi kodok tebu ini menjadi berlipat ganda. Para peneliti memperkirakan sudah lebih dari 200 juta kodok tebu di Australia. Namun, tahukah Anda bahwa pesaing kodok tebu adalah spesies mereka sendiri. Praktik kanibalisme menjadi cara untuk mengurangi persaingan antar individu dalam satu spesies.