5 Hewan yang Mungkin Memegang Kunci Keabadian

By , Jumat, 20 Desember 2013 | 15:10 WIB

Setiap makhluk hidup pasti akan mati. Namun alam nampaknya memberi peluang untuk mencegah, atau setidaknya menunda, kematian.

Para peneliti menemukan beberapa petunjuk keabadian tersebut melalui hewan-hewan berikut ini.

1. Tikus mol “telanjang”

Tikus mol “telanjang” sangat tahan terhadap penyakit dan dapat hidup selama lebih dari 30 tahun, sepuluh kali lipat dibanding hewan pengerat lainnya.

Sebuah studi yang diterbitkan jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences menemukan bahwa bahan kimia dalam RNA tikus mol hanya mengandung sedikit kesalahan ketika usia mereka bertambah. Hal ini membuat tikus mol tak rentan terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia seperti kanker dan Alzheimer.

2. Kura-kura raksasa

Penanggalan karbon menemukan bahwa salah satu kura-kura Aldabra raksasa bernama Adwaita berusia sekitar 225 tahun ketika ia meninggal pada tahun 2006.

Sesuatu dalam kode genetik hewan ini mampu membuat mereka tahan terhadap “Death by Old”, istilah untuk kemampuan mengabaikan penuaan.Akumulasi bertahap dari kerusakan dan degradasi sel yang akan membunuh hewan lain (termasuk kita) mengalami pelambatan pada kura-kura raksasa sehingga mampu memperpanjang hidup mereka.

3. Cacing pipih

Memenggal kepala manusia biasanya akan membunuh mereka. Namun tidak demikian saat memenggal kepala cacing pipih.

Para ilmuwan di Universitas Nottingham di Inggris berhasil menciptakan sebuah koloni lebih dari 20.000 planaria wiggly dengan memotong satu bagian asli menjadi beberapa bagian, dan membiarkan mereka berregenerasi.

Para ilmuwan mulai curiga faktor penyembuhan tak tertandingi dari cacing ini disebabkan kemampuan cacing untuk memperbaharui persediaan enzim kunci.

4. Lobster

Tidak seperti makhluk hidup lain, lobster tetap tumbuh subur seiring usia. Sekelompok lobster menghasilkan telomerase, enzim yang membantu  mereka tetap tumbuh, dalam jumlah yang luar biasa sepanjang masa hidup mereka. Bahkan ketika mereka mendekati usia 50 atau 60 tahun.

Seperti makhluk “berumur panjang” lainnya, para ilmuwan berpikir dengan memahami mengapa sel-sel mereka tahan terhadap pertambahan usia bisa membantu kita mengembangkan obat untuk kanker dan penyakit lain yang mengganggu orang tua.

5. Ubur-ubur

Para pengamat telah menunjukkan bahwa organisme kecil ini tidak hanya menolak untuk mati, namun juga nampak terus tumbuh lebih muda dan lebih muda, hingga mencapai tahap awal pertumbuhan. Kemudian, ia melakukan sesuatu yang benar-benar ajaib: kembali memulai hidup yang baru.