Astronom Temukan Objek Aneh, Bukan Bintang juga Planet, Lalu Apa?

By Wawan Setiawan, Sabtu, 11 September 2021 | 16:00 WIB
Ilustrasi seniman ini menunjukkan katai coklat yang redup dan dingin di luar angkasa. Katai coklat terbentuk seperti bintang, tetapi tidak memiliki massa yang cukup untuk memicu fusi nuklir di intinya. (IPAC/Caltech)

Nationalgeographic.co.id—Para astronom telah mendeteksi sebuah objek yang misterius dan aneh meluncur di Bima Sakti. Bahkan objek ini, baru diketahui setelah 10 miliar tahun. Ia bukanlah bintang yang cukup besar, dan ia juga bukanlah planet yang cukup besar, ​tetapi ia membubung melalui Bima Sakti, jauh lebih dekat dari yang kita duga. Objek tersebut diberi nama ‘The Accident’.

Objek The Accident keberadaannya telah membuat bingung para ilmuwan. The Accident bukanlah sebuah bintang (para ilmuwan dapat mengetahui dari cahaya redupnya bahwa tidak ada fusi nuklir yang menggerakkan objek tersebut), dan itu juga bukan sebuah planet.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan 30 Juni 2021 di The Astrophysical Journal Letters yang berjudul The Enigmatic Brown Dwarf WISEA J153429.75-104303.3 (a.k.a. "The Accident"), objek tersebut adalah sesuatu yang berada di antara kelas objek langka yang dikenal sebagai katai cokelat, atau bintang gagal, yaitu jenis bintang yang bisa mencapai 80 kali diameter Jupiter, tetapi dengan massa yang jauh lebih rendah daripada Matahari.

Awalnya objek itu terdeteksi menggunakan teleskop NASA Near-Earth Object Wide-Field Infrared Survey Explorer (NEOWISE). Kemudian para ilmuwan menentukan bahwa ia merupakan objek langka kelas baru.

Baca Juga: Astronom Amati Peristiwa Langka ‘Tarian Kematian' Dua Bintang

Mosaik ini menunjukkan seluruh langit yang dicitrakan oleh Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE). Cahaya inframerah mengacu pada panjang gelombang yang lebih panjang dari yang terlihat oleh mata manusia. (NASA/JPL-Caltech/UCLA)

Para astronom menduga bahwa benda-benda ini memulai kehidupan mereka seperti bintang tetapi tidak mengumpulkan massa yang cukup untuk mempertahankan fusi nuklir di intinya. Sebaliknya, katai cokelat perlahan mendingin dan meredup selama jutaan atau miliaran tahun sampai mereka tidak lebih dari bara merah atau ungu yang kusam.

Contoh khusus ini, bagaimanapun, sangat tidak biasa bahkan untuk katai cokelat.

"Objek ini menentang semua harapan kami," kata penulis studi terkemuka Davy Kirkpatrick, seorang astrofisikawan di Caltech di Pasadena, California, seperti yang dilaporkan oleh LiveScience.

Diberi julukan sebagai 'The Accident' karena ia ditemukan melalui 'photo-bombing' sekelompok kandidat lain, objek tersebut tampaknya memiliki karakteristik yang konsisten dengan bintang katai cokelat muda dan tua.

Baca Juga: Bintang Gagal: Keistimewaan Si Katai Cokelat yang Sulit Dipahami

Sebuah studi lebih lanjut dengan menggunakan bantuan dari teleskop luar angkasa Hubble dan Spitzer NASA, serta teleskop inframerah di Observatorium W. M. Keck di Hawaii, para ilmuwan mempelajari lebih jauh objek yang membingungkan tersebut. Dengan mendapatkan data tambahan ini, para peneliti justru mengetahui bahwa The Accident bahkan lebih aneh dari yang mereka yakini sebelumnya.

Data yang didapat dari studi tersebut mengungkapkan bahwa ia bergerak jauh lebih cepat daripada katai cokelat. Ia terletak sekitar 50 tahun cahaya dari Bumi. The Accident meluncur melalui galaksi kita dengan kecepatan sekitar 500.000 mph (800.000 km/jam), yang jauh lebih cepat daripada katai cokelat pada umumnya. Hal ini menunjukkan bahwa objek itu mungkin telah terlempar di sekitar galaksi selama miliaran tahun.

Ilustrasi galaksi Bima Sakti. Masih banyak objek-objek di galaksi yang luput dari perhatian kita. (NASA)

Atmosfernya juga aneh, tanpa metanamenunjukkan bahwa itu bisa dua kali lebih tua daripada bintang katai cokelat lainnya yang telah dipelajari para astronom.

"Tidak mengejutkan menemukan katai cokelat setua ini, tetapi mengejutkan menemukannya di halaman belakang kami," kata rekan penulis studi Federico Marocco, seorang astrofisikawan di Caltech.

Baca Juga: Metana dalam Gumpalan Bulan Saturnus Bisa Jadi Tanda Kehidupan Alien

"Kami berharap katai cokelat setua ini ada, tapi kami juga berharap mereka sangat langka. Peluang menemukan yang begitu dekat dengan tata surya kita bisa menjadi kebetulan yang beruntung, atau memberi tahu kita bahwa mereka lebih umum daripada yang kita duga," tutur Marocco.

Menemukan lebih banyak katai cokelat yang sangat tua dan dingin tidaklah mudah. Hal itu merupakan tantangan besar bagi para peneliti. Mengingat betapa redupnya mereka bahkan pada teleskop inframerah paling canggih pun, kita hampir sulit untuk dapat melihatnya.