Nationalgeographic.co.id—Sebuah timbunan emas kuno baru-baru ini ditemukan di Denmark. Seorang detektor logam menemukan timbunan harta karun emas di itu wilayah yang disebut Jutlandia.
Sekarang harta karun itu telah digali dan dibersihkan. Para arkeolog kemudian menyebut temuan itu sebagai "salah satu harta emas terbesar yang pernah ditemukan di Denmark". Faktanya, menurut sebuah laporan di CPH Post, kepala penelitian Vejle Museum, Mads Ravn, menempatkan penemuan itu "dalam lima besar sepanjang masa."
Jutlandia Denmark adalah semenanjung besar yang 'menonjol' dari daratan yang memisahkan Laut Utara dan Baltik, dan berbatasan dengan Jerman di selatan. Di sinilah hampir satu kilogram harta emas yang tak ternilai secara historis ditemukan dan telah digali.
Menurut Vejle Museum yang akan menjadi tuan rumah "Pameran Viking Besar" pada Februari mendatang, sebagaimana dilansir Ancient Origins, harta karun itu ditemukan di sebuah situs yang disebut "Vindelev". Situs ini terletak sekitar 8 kilometer dari Jelling di pusat Jutlandia.
Menurut para arkeolog museum, harta karun itu dikubur "di sebuah rumah panjang Zaman Besi oleh seorang pria kaya". Berasal dari 1.500 tahun yang lalu, koleksi harta karun itu digambarkan sebagai "penemuan arkeologi paling komprehensif dalam sejarah Denmark."
Jelling sendiri adalah situs monumen kerajaan yang penting selama masa pemerintahan Gorm the Old dan putranya Harald Bluetooth pada abad ke-10. Situs ini terkenal dengan penemuan dua batu rune Jelling besar yang berasal dari abad ke-10.
Baca Juga: Singkap Harta Karun Kuno, Tersembunyi Sebelum Invasi Mongol
Pada tahun 1994, temuan dua batu rune yang megah, semua gundukan permakaman, dan sebuah gereja lokal kecil di sana diberi status sebagai Warisan Dunia UNESCO. Menurut UNESCO, benda-benda peninggalan itu merupakan "contoh-contoh tak tertandingi dari budaya pagan dan Kristen Nordik." Adapun timbunan harta karun emas yang baru ditemukan ini lebih tua dari batu-batu rune itu maupun Viking.
Ravn mengatakan kepada TV2 News bahwa penemuan itu terjadi pada Desember lalu oleh Ole Ginnerup Schytzusing, seorang detektor logam lokal, dan bahwa lokasi penemuan itu masih dirahasiakan sampai sekarang. Berat total harta karun itu hanya di bawah satu kilogram (945 gram) dan berasal dari sekitar 500 tahun sebelum pemerintahan Gorm Lama dan Harald Bluetooth, yang telah terkubur sekitar 1.500 tahun yang lalu.
"Secara kualitatif," menurut Ravn, juga cukup istimewa karena "ada rune dan motif khusus yang belum pernah terlihat sebelumnya."
Baca Juga: Seorang Pemburu Harta Karun Menemukan Piramida Pedang Abad Pertengahan
Harta karun dari situs Vindelev ini terdiri atas "medali-medali berukuran piring yang didekorasi dengan indah, yang disebut bracteate." Ada juga koin-koin Romawi yang telah diubah menjadi perhiasan, mewakili teknik "yang belum pernah terlihat dalam contoh yang sebanding," menurut Ravn.
Secara khusus, sebuah koin emas berat diketahui berasal dari masa pemerintahan Kaisar Romawi Konstantinus Agung antara tahun 285-337 Masehi. Ini adalah salah satu contoh mengapa penemuan harta karun ini digambarkan oleh para ahli sebagai "benar-benar unik dalam kualitas."
Baca Juga: Singkap Harta Karun Kapal Perang Tergarang dan Terbesar Abad Ke-16
Selain itu, ada juga beberapa keping emas ditandai dengan motif kuno dan prasasti rahasia. Diperkirakan simbol-simbol ini merujuk pada para penguasa daerah pada waktu itu.
Satu bracteate emas tipis memiliki kepala seorang pria dengan seekor kuda dan seekor burung di bawahnya. Sebuah prasasti antara moncong kuda dan kaki depan berbunyi "houaʀ" yang berarti "Yang Tinggi." Hampir pasti bahwa "Yang Tinggi" mengacu pada penguasa daerah, tapi para peneliti juga mengatakan itu mungkin merujuk pada dewa tertinggi agama dan mitologi Norse, yakni Odin.
Baca Juga: Nasib Kapal-Kapal Kuno yang Tenggelam di Jalur Rempah Nusantara