Pesiar Sembari Belajar di Pare

By , Jumat, 14 Februari 2014 | 18:16 WIB

Kekagetan saya semakin bertambah saat mendengar gadis belia ini berkisah perihal kepindahan sekolahnya. Ia sengaja pindah dari wilayah Pacitan ke salah satu sekolah dasar di Pare. Sejak itu, ia mulai tinggal di camp untuk belajar bahasa Inggris.

Sepeda menjadi alat transportasi utama di Kampung Inggris. Kita tidak harus berbekal sepeda sendiri, tetapi dapat menyewa per bulan dengan harga terjangkau. (Foto: Iffah R)

Magnet Pare telah membuat begitu banyak orang datang ke tempat ini. Tidak hanya mereka yang baru lulus sekolah dan menyiapkan untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, atau mereka yang baru lulus kuliah dan sedang mempersiapkan untuk mencari kerja.

Semangat belajar itu muncul di manapun, dalam seorang pria yang berusia senja dan menunggu masa pensiunnya atau bahkan dalam seorang anak yang masih begitu muda, yang memilih untuk jauh dari orangtuanya demi belajar. Pare mampu menarik mereka untuk masuk di lingkaran yang sama.

Bahasa Inggris memang telah menjadi bahasa global. Alasan ini pula yang membuat banyak orang datang ke kampung Inggris. Di sini, saya berkenalan dengan berbagai orang dari seluruh Indonesia, ada yang dari Aceh, Padang, Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Ternate hingga Timika di Papua. Ada pula beberapa teman yang berasal dari Libya, Timur Tengah. Berbagai profesi pun ikut melebur di sini.

Di salah satu sudut Jawa Timur, kami berteman serta belajar bersama—dan sekaligus berlibur sembari melihat Indonesia mini.

Bersambung ke: Sisi Global Kediri