Ingin Bantu Pecahkan Misteri Pesawat Malaysia Airlines? Cermati Citra Ini

By , Rabu, 12 Maret 2014 | 10:59 WIB

Anda —ya, Anda yang sedang membaca berita ini— bisa membantu para pakar untuk memecahkan misteri hilangnya Malaysia Airlines MH370 pada Sabtu (8/3).

DigitalGlobe, sebuah perusahaan swasta yang menyediakan citra satelit, menyajikan sejumlah citra resolusi tinggi wilayah yang diduga tempat terakhir pesawat MH370 berada sebelum hilang.

Perusahaan tersebut mengajak siapa pun yang ingin membantu menemukan MH370 untuk melihat sejumlah citra yang dapat diakses di situs web Tomnod.

Sejauh ini, citra dari wilayah lautan seluas 3.200 kilometer persegi sudah bisa diakses. Citra akan terus bertambah dan mencakup wilayah yang lebih luas dalam 24 jam mendatang.

"Buat orang yang tak bisa mengendarai kapal ke Samudera Pasifik untuk ke Semenanjung Malaysia atau yang tak bisa menerbangkan pesawat untuk mencari, ini ialah cara mereka bisa berkontribusi dan membantu," kata Luke Barrington, Senior Manager Geospatial Big Data di DigitalGlobe.

Sejumlah 25.000 orang yang telah terdaftar di Tomnod menerima notifikasi lewat e-mail pada Selasa (11/3) pagi terkait kemungkinan membantu pencarian MH370 itu.

Untuk bisa membantu, pengguna bisa melihat tiap-tiap citra dan menandai obyek yang diduga merupakan puing dari Malaysia Airlines.

Sebuah alogaritma akan membantu mengetahui obyek yang ditandai oleh beberapa orang sekaligus agar obyek itu bisa menjadi prioritas untuk diamati ahli.

Ahli kemudian akan mengevaluasi obyek yang ditandai oleh publik, lebih kurang 10, dan membagi informasi tersebut kepada pihak bewenang yang menangani kecelakaan pesawat.

"Kita akan bilang, inilah 10 besar obyek yang diduga pecahan pesawat atau berada di lokasi yang menarik," kata Barrington.

"Apakah ini benar merupakan puing sayap yang telah terbelah atau obyek lain yang mengapung? Kita tidak pernah tahu 100 persen," ungkapnya

"Namun, bila ini adalah lokasi di mana saya akan menentukan lokasi untuk mencari jarum di tumpukan jerami, di sini saya akan mulai," imbuhnya.

Diberitakan Sydney Morning Herald, Selasa (11/3), citra yang telah bisa diakses adalah area Teluk Thailand yang bertemu dengan Laut China Selatan. Citra diambil pada Minggu (9/3).